TERUNGKAP, Kapasitas Stadion Kanjuruhan 38 Ribu Tapi Panitia Cetak Tiket 42 Ribu!

- 2 Oktober 2022, 10:35 WIB
Fakta terbaru penyebab kericuhan Arema FC vs Persebaya yang menewaskan 127 orang di Stadion Kanjuruhan/Twitter/@TheInsiderPaper
Fakta terbaru penyebab kericuhan Arema FC vs Persebaya yang menewaskan 127 orang di Stadion Kanjuruhan/Twitter/@TheInsiderPaper /

JENDELA CIANJUR - Kejadian tewasnya 127 orang pada pertandingan Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang rupa terungkap salahsatunya over kapasitas.

Menteri Politik Hukum dan HAM Mahfud MD mengungkapkan adanya over kapasitas penonton Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

 

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Tragedi Kanjuruhan Bukanlah Bentrokan Suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya

"Kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," ungkapnya Mahfud MD dalam keterangannya di Media Sosial miliknya, Minggu 2 Oktober 2022.

Selain itu, Mahfud mencontohkan mengenai jadwal pertandingan yang seharusnya dilakukan sore hari. "Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), namun tetap dilaksanakan malam hari," tambahnya.

Baca Juga: Bubarkan Suporter Gunakan Gas Air Mata, Padahal Dilarang FIFA, Ini Penjelasannya!

Dikatakan Mahfud MD pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolri serta Kapolda Jawa Timur mengenai kejadian tersebut.

"Saya sdh dpt informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sdh berkordinasi dgn Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik," ucapnya.

Mahfud pun mengungkapkan belasungkawanya kepada para keluarga korban.

"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," ucap Mahfud.

Baca Juga: Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang Disorot Media Asing, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan Khusus

Dikatakan Mahfud, sebenarnya koordinasi sudah dilakukan dengan berbagai pihak.

"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan," bebernya.


Mahfud mencontohkan mengenai jadwal pertandingan yang seharusnya dilakukan sore hari. "Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000," ungkapnya.

 

Baca Juga: Persib Bandung vs Persija Jakarta, Rachmat Irianto: Pertarungan Harga Diri

Mahfud pun menekankan tragedi Kanjuruhan bukanlah bentrokan dua suporter.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," terangnya

Untuk itu ditekankan Mahfud, Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. "Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," bebernya. ***

 

Editor: Prasetyo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x