TKA Berdatangan Disaat WNI Tidak Diterima Masuk di 59 Negara dan Maraknya PHK, Begini Kata Luhut

- 16 September 2020, 16:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan .
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan . /ANTARA

PR CIANJUR - Akibat pandemi virus corona (Civid-19), Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi marak di Indonesia, juga ada 59 negara yang menolak masuk Warga Negara Indonesia (WNI) ke negaranya.

Sementara itu, Tenaka Kerja Asing (TKA) terus berdatangan masuk ke Indonesia, hal ini menjadi perbincangan dikalangan masyarakat.

Soal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, penerimaan TKA dilakukan karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang memadai.

Baca Juga: Sekda DKI Jakarta Saefullah Wafat 16 September 2020 Akibat Covid-19

Ia menegaskan, Indonesia saat ini kekurangan ahli teknik. Sebab, berdasarkan data Fakultas Teknik Universitas Indonesia, kebutuhan sarjana teknik di Indonesia mencapai 117.982 orang pada 2019. Sementara yang tersedia hanya 20.635 orang.

Sedangkan untuk lulusan D3 teknik, kebutuhannya mencapai 194.183 orang dan yang tersedia hanya 5.242 orang. Sebagaimana diberitakan Galamedia sebelumnya pada artikel "TKA Terus Membanjir di Masa WNI Ditolak Masuk 59 Negara dan Maraknya PHK, Ini Kata Luhut Pandjaitan".

“Memang kita enggak punya. Mungkin sarjana sosial hukum ada, tapi di teknik kita kurang,” ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa 15 September 2020.

Penyebab minimnya lulusan teknik di Indonesia, lanjut dia, lantaran pengembangan sekolah teknik belum dipikirkan secara khusus. Begitu juga dengan sekolah vokasi yang masih sedikit di Tanah Air.

“Makanya sekarang kita fokus politeknik di Morowali, di Konawe, dalam bidang-bidang teknik dan politeknik di Bintan,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x