"Untuk ibadah haji tahun depan saya juga masih ragu apakah bisa diselenggarakan atau tidak? Kalau pun diadakan juga dengan pembatasan ketat," ujarnya.
Demikian pula dengan ibadah umrah karena trntu saja membuka ibadah umrah saat pandemi ini memiliki risiko cukup tinggi.
"Baik di Indonesia maupun Arab Saudi juga memiliki pasien positif Covid-19 yang sangat besar," katanya.
Harapan satu-satunya adalah segera adanya vaksinasi massal layaknya vaksin Meningitis yang diwajibkan kepada jemaah umrah dan haji sebelum berangkat ke tanah suci.
Baca Juga: Pesinetron Donita Sempat Frustasi Saat Alami Sakit dengan Gejala Mirip Covid-19
"Kota berharap kepada vaksin ini agar segera keluar untuk memberikan benteng kepada jemaah haji dan umrah. Tentu saja doa dan ikhtiar lainnya juga harus dilakukan," katanya.
Sedangkan Wawan menambahkan, sesungguhnya ada angin segar dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali, seperti dimuat Harian PR pada 13 Agustus lalu.
"Pak Nizar menyatakan mulai September sudah ada penerbangan internasional ke Bandara King Abdul Azis Jeddah sehingga ibadah umrah pun bisa dimulai. Namun, ibadah umrah harus melalui protokol kesehatan yang sangat ketat saat pandemi Covid-19," katanya.
Hanya, ibadah umrah yang kini dibuka khusus bagi warga Arab Saudi dan belum bisa dibuka kepada Muslimin dunia.
Baca Juga: Baru Disadari Setelah 20 Tahun, Ada Sosok Asing Tertangkap Kamera di Film Petualangan Sherina
Artikel Rekomendasi