"Banyak orang yang ingin jadi politisi, tapi jadi saudagar tidak banyak apalagi di kalangan pribumi jadi semua orang mengantre untuk jadi politisi tapi tidak ada yang ngantre untuk jadi saudagar. Kita harus bertahan di situ memberi contoh," tambahnya.
Sebelum menjadi wakil presiden selama dua periode, Jusuf Kalla memasuki dunia pemerintahan sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Kemampuannya lalu mengantarkan Jusuf Kalla menjadi wakil presiden RI yang ke-10 dan ke-12.
Baca Juga: Telah Diuji Pada Putrinya, Putin Tawarkan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia ke PBB Secara Gratis
Menempati posisi tersebut dua kali dengan pemimpin berbeda, menurut Jusuf Kalla tentu memiliki perbedaan.
"Ya sama lah (perbandingannya), cuma beda (gaya) kepemimpinannya," ujarnya.
JK menambahkan, pada era SBY ia diberi kepercayaan memegang permasalahan ekonomi di Indonesia.
"Kalau zamannya Pak SBY semua masalah ekonomi diserahkan kepada saya kalau zamannya Pak Jokowi semua soal dirapatkan, semua soal," ujarnya.
Bahkan menurut Jusuf Kalla, dalam satu minggu Presiden Joko Widodo dapat melangsungkan rapat 4-5 kali.
Baca Juga: Negaranya Dibayangi Kemiskinan, Ramos Horta Sebut Bank BUMN Indonesia 'Menjagal' Ekonomi Timor Leste
Artikel Rekomendasi