Berpotensi Bertambah, Klaster Pondok Pesantren Banyumas Sudah Sentuh Angka 201 Santri Positif Corona

- 28 September 2020, 06:25 WIB
Update Covid-19.
Update Covid-19. /Pixabay

PR CIANJUR - Klaster pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara dan ponpes di Desa Karanggitung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bertambah totalnya menjadi 201 orang sampai dengan Minggu, 27 September 2020.

Sampai berita ini diturunkan masih ada ratusan hasil swab para santri dari klaster pondok pesantren yang belum keluar.

Menurut Bupati Banyumas Achmad Husein, hari Minggu ada penambahan sebanyak 63 santri positif corona.

Baca Juga: Jaga Kebersihan Kabin Terutama Lantai Mobil Agar AC Selalu Dingin, Berikut Alasannya

Mereka berasal dari ponpes di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara.

"Hasil swab terakhir ada tambahan lagi 63 santri yang tertular covid mereka orang tanpa gejala. Sehingga total santri yang positif mencapai 201 orang, termasuk satu balita anak pengurus ponpes,” kata Husein.

Sebanyak 201 santri positif Covid-19 masuk dalam proses karantina di Balai Diklat Baturaden dan Rumah Sakit.

Baca Juga: Masih Ingat Saat Balap di Sentul, Rossi Singgung Fans MotoGP di Indonesia Kadang Susah di Kontrol

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Klaster Pondok Pesantren Banyumas, 201 Santri Covid-19, Berpotensi Terus Bertambah". Mengenai pasien klaster pesantren ini bertambah, kata Husein, besar kemungkinannya.

Karena masih ada ratusan hasil swab yang belum keluar dari total 500 santri yang dilakukan deteksi dini. Sehingga kurang lebih ada 300 santri yang kini masih bertahan di ponpes menunggu hasil swab.

Kondisi kesehatan mereka bagus, karena usianya masih muda. Namun mereka berpotensi untuk menularkan ke orang lain.

Baca Juga: Dovi dan Rossi Tak Peroleh Poin di MotoGP Catalunya 2020, Ini Hasil Lomba dan Kelasemen Sementara

Selain itu masih ada dua yang masih bertahan di Ponpes Purwanegara, keduanya adalah bapak dan bayinya yang baru berusia satu tahun.

Klaster pesantren terbongkar saat salah satu santri muncul gejala corona, kemudian berobat ke Puskesmas

Setelah dilakukan tes ternyata positif Covid-19 pekan lalu. Kemudian Dinas Kesehatan Banyumas menggelar swab massal.

Baca Juga: Beredar Foto dan Video Gunung Salak Terbelah, Begini Penjelasan BNPB

"Saat itu petugas puskesmas menginformasikan ada puluhan santri yang mengeluh batuk pilek. Hasil tes swab ternyata positif, kami langsung melalukan swab massal,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Sadiyanto.***(Eviyanti/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x