Jawa Tengah Berhasil Turunkan Kasus Penularan Covid-19 Sebesar 50 Persen, Kini Tak Ada Zona Merah

- 28 September 2020, 16:54 WIB
Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo. /DOK. Humas Pemprov Jateng/

PR CIANJUR - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Pemprov Jateng, Senin 28 September 2020 menyampaikan bahwa sudah tidak ada daerah berstatus zona merah di wilayahnya.

"Ada beberapa hal yang kami bahas dalam rapat ini. Pertama evaluasi mingguan tentang penyebaran Covid-19. Alhamdulillah datanya cukup bagus, pada pekan ke-39 hari ini, data kita menyebutkan tidak ada yang merah," kata Ganjar.

Beberapa daerah yang sebelumnya berstatus sebagai zona merah lanjut Ganjar sudah berangsur-angsur membaik.

Baca Juga: Video Hak Jawab Indonesia oleh PTRI PBB Silvany Austin Pasaribu Terhadap Pernyataan Vanuatu

Kota Semarang misalnya, penurunannya cukup bagus sehingga membuat daerah itu kini berwarna oranye. Pun dengan daerah-daerah lain yang sebelumnya mendapat perhatian, kini berangsur membaik.

"Namun ada beberapa daerah yang menjadi perhatian salah satunya Banyumas. Banyumas naik karena kemarin ada klaster pondok pesantren. Sekarang kami bantu penanganannya, termasuk Kebumen yang juda kami bantu," terangnya.

Meski begitu kata Ganjar ada kejadian luar biasa selama dua pekan terakhir, soal kejadian kerumunan yang melibatkan ribuan massa, seperti dangdutan di Kota Tegal, pengajian di Pekalongan dan Pemalang hingga terbaru lomba volly ball di Kabupaten Brebes

"Saya minta yang seperti ini betul-betul ditunda dulu. Kami sampaikan dengan tegas, bahwa pemerintah saat ini betul-betul serius. Akan kami lakukan tindakan tegas bahkan proses hukum apabila ada yang melanggar," tegasnya.

Baca Juga: Studi Ilmuwan Tiongkok Meneliti ASI dan Kaitannya Dalam Mengobati Covid-19

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Kasus Penularan Covid-19 Turun 50 Persen, Kini di Jateng Tak Ada Zona Merah".

Pihaknya meminta semua masyarakat untuk saling menjaga demi kebaikan bersama. Ia juga akan membentuk champion atau kader, yang diberi pembekalan untuk membantu sosialisasi dan edukasi Covid-19

"Akan kami buat champion di level keluarga, kelompok masyarakat dan lainnya untuk memasifkan edukasi. Kami juga akan meningkatkan operasi gabungan, yang awalnya rencananya berakhir September ini, akan kami perpanjang karena kondisi yang masih belum memungkinkan," kata Ganjar

"Namun ada beberapa daerah yang masih menjadi perhatian salah satunya Banyumas. Banyumas naik karena kemarin ada klaster pondok pesantren. Sekarang kami bantu penanganannya, termasuk Kebumen yang juga kami bantu," terangnya.

Baca Juga: Anak SMP Lapor Polisi, Foto dan Video tak Senonoh Ibunya Tersebar di Medsos Hingga Teman dan Guru

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa tidak ada daerah berstatus zona merah di Jawa Tengah pada pekan ke-39 saat ini.

"Data kita, zona merahnya tidak ada. Kondisi saat ini, ada 14 daerah masuk kategori zona kuning dan 21 lainnya zona oranye. Ini suatu peningkatan, karena dua minggu sebelumnya ada 6 daerah di Jateng yang tergolong zona merah, kemudian menurun dan sekarang tidak ada," Kata Yulianto.

Penurunan kasus di Jawa Tengah ini lanjut dia disebabkan beberapa faktor. Setidaknya, ada 15 indikator yang dapat mempengaruhi daerah dalam hal zonasi.

"Antara lain penurunan kasus penularan, kematian dan lainnya. Ada banyak hal, yang melandasi itu," ucapnya.

Baca Juga: Belum Mereda, AS Berikan Lagi Sanksi Bagi Perusahaan Teknologi Asal Tiongkok

Yulianto menerangkan, penurunan kasus di Jawa Tengah saat ini bahkan lebih dari 50 persen dibanding puncak penularan kasus yang terjadi pada minggu ke-36. Hal itu juga diikuti dengan penurunan angka kematian yang juga menurun dari puncaknya minggu ke-30 dan saat ini menurun drastis.

"Kalau perilaku masyarakat sudah membaik dan operasi yustisi terus dilakukan, maka ini akan terus membaik," pungkasnya.

Untuk saling menjaga demi kebaikan bersama. Ia juga akan membentuk champion-champion yang ditugaskan melakukan edukasi.

"Akan kami buat champion di level keluarga, kelompok masyarakat dan lainnya untuk memasifkan edukasi," paparnya.

Baca Juga: Erick Thohir Berpendapat Tren Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Hampir Sama dengan Global

Kami juga akan meningkatkan operasi gabungan, yang awalnya rencananya berakhir September ini, akan kami perpanjang karena kondisi yang masih belum memungkinkan," jelasnya.***(Eviyanti/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x