Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.
Maka dari itu, pihaknya akan saling bekerja sama, khususnya pada Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat.
Dalam pengadaan ini diperkirakan dapat memuat hingga 300 juta vaksin.
Pengadaan cold chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 30 Pondok Pesantren di Banyumas Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19
Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.
"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan Tiongkok, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia," ujar Retno.
"Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Salah Satu Pesantren di Tasikmalaya Tolak Kedatangan Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Uu: Saya Memahami
Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari Tiongkok
Artikel Rekomendasi