Jadi Sorotan Gara-gara Kursi Kosong, Menkes Terawan Minta Pers Jangan Membuat Gaduh

- 4 Oktober 2020, 10:14 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto.
Menkes Terawan Agus Putranto. /Antara

PR CIANJUR - Nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjadi sorotan publik belakangan ini.

Bermula dari Terawan yang tak menghadiri undangan Najwa Shihab untuk menjelaskan persoalan terkait masalah-masalah Covid-19 di Tanah Air.

Terawan tak kunjung datang hingga membuat Najwa Shihab bermonolog dengan kursi kosong.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Kontrakan Terduga Teroris yang Tinggal Bersama Keluarga di Sleman

Baru-baru ini, Terawan menyebut bahwa pers memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang baik serta benar di masa-masa pandemi virus corona baru (Covid-19) ini.

Pernyataan Terawan disampaikan saat mendapat kunjungan dari pengurus Ketua Umum dan Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S. Depari serta Mirza Zulhadi pada Jumat, 2 Oktober 2020 kemarin.

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana HPN 2021 Auri Jaya, Ketua Mappilu PWI Suprapto Sastro Atmojo, Wakil Bendahara Umum Dar Edi Yoga dan Humas Mercys Charles Loho, juga ikut hadir.

Baca Juga: Geger Video Mobil Dinas TNI Dipakai Warga Sipil yang Mengaku TNI, Nomor Registrasinya Resmi

"Media adalah pahlawan bangsa seperti di masa pandemi ini, di saat bangsa membutuhkan pikiran dan tenaga mereka untuk mengatasi penyebaran Covid-19," jelas Terawan.

Terawan menjelaskan bahwa wartawan dibutuhkan untuk menangkal hoaks dan berita menyesatkan, sehingga dinilai penting dalam membantu upaya pemerintah.

Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tersebut juga mengatakan pers adalah pahlawan.

Baca Juga: Harapan Marc Marquez Terhadap Adiknya, Menjadi Sehebat Dirinya di MotoGP

Dirinya juga mencontohkan salah satu keberhasilan pemerintah di negara lain dalam menekan laju pandemi dipengaruhi oleh para pelaku jurnalistik yang selalu memberitakan positif perkembangan Covid-19.

"Pers punya peran yang signifikan dalam rangka menghambat laju corona, tentu dengan memberitakan kabar yang benar tentang pandemi. Kita ambil contoh Keberhasilan beberapa negara di luar seperti Singapura dan negara lain berkat pers yang membela Negaranya lewat pemberitaan yang benar pandemi bisa dilawan. Bukan malah memperkeruh dan membuat gaduh" lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Terawan juga mengatakan akan hadir dalam diskusi Mappilu PWI yang dilaksanakan jelang Pilkada Serentak 9 Desember.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Terkait Pengadaan Vaksin Covid-19: Target Vaksinasi Sebanyak 160 Juta Orang

Atal S. Depari mengatakan, para wartawan siap membantu pemerintah untuk menangani penyebaran Covid-19.

Sebelumnya Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menuturkan bahwa sebanyak 5.800 wartawan di seluruh Indonesia akan ikut dilibatkan dalam upaya perang melawan Covid-19. Mereka akan bertugas dalam penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan perilaku.

"Satgas bersama PWI kerja sama untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua," kata Doni, dalam Webinar Mappilu PWI pada Kamis, 1 Oktober 2020 lalu.***(Fajria Anindya Utami/Warta Ekonomi)


Disclaimer: Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Warta Ekonomi. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini