Dengan Nuansa Santai, Waaster Kasdam IV Diponegoro Juga Terima Paparan TMMD

- 8 Oktober 2020, 20:00 WIB
PEMAPARAN terkait kondisi awal sasaran fisik utama TMMD Reguler 109 Brebes, yaitu pekerjaan infrastruktur jalan.
PEMAPARAN terkait kondisi awal sasaran fisik utama TMMD Reguler 109 Brebes, yaitu pekerjaan infrastruktur jalan. /DOK. KODIM 0713 BREBES/

PR CIANJUR - Tidak harus dalam situasi formal manakala Waaster Kasdam IV Diponegoro, Letkol Kavaleri Henry RJ. Napitupulu, menerima paparan dari Pasiter Kodim 0713 Brebes, Kapten Arhanud Nediono, dan juga Danramil 08 Bumiayu, Kapten Armed Jupriadi, terkait kondisi awal sasaran fisik utama TMMD Reguler 109 Brebes, yaitu pekerjaan infrastruktur jalan.

Tampak Letkol Henry dengan situasi santai menerima paparan di depan rumah Kadus Karanganyar, Mukhsinin (41) di Dusun Karanganyar RT. 02 RW. 01, Kalinusu. Selasa 29 September 2020.

Dijelaskan Pasiter, jalan yang dibangun itu sesuai RAB panjangnya 1,6 kilometer lebar 4 meter, membentang dari Lapangan Sepakbola Kalinusu menuju ujung Dusun Kedung Kandri. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan kerja, terealisasi sepanjang 2,2 kilometer dengan lebar antara 4-6 meter.

Baca Juga: Ditemukan Pendemo Reaktif Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Semoga Tidak Ada Kluster Demonstrasi

“Tambahan itu agar jalan TMMD itu benar-benar sampai ke Dusun Kedung Kandri yang selama ini terisolir, sehingga aktivitas warganya benar-benar lancar,” ungkapnya.

Lanjutnya, jalan itu awalnya sebagian adalah setapak, pematang sawah, dan areal persawahan yang dihibahkan warga setempat dan pemilik lahan di desa tetangganya, Desa Bantarkawung, Kecamatan Bantarkawung, untuk kepentingan pertanian khususnya dan kepentingan bersama.

Selain itu, jalan juga terputus empat sungai kecil sehingga sarana penunjang jalan juga dibangun, yakni 3 plat duiker dan 1 gorong-gorong.

“Sebelumnya, para petani menggunakan kuli panggul/pikul untuk mengangkut hasil pertanian dengan ongkos rata-rata Rp. 50 ribu/per karung dan sekali angkut, tergantung jarak,” imbuhnya.

Pun, warga Dukuh Kedung Kandri sebelumnya juga harus menyeberangi Kali Pemali dengan perahu/rakit untuk mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ke pasar terdekat yang ada di wilayah kecamatan tetangganya itu (Bantarkawung), dengan membayar jasa rakit seribu rupiah per kepala, Rp. 2 ribu/sepeda dan Rp. 5 ribu/unit sepeda motor.

Baca Juga: Mikrofon DPR Diduga Dimatikan Puan Maharani Ternyata Cukup Untuk Beli Ninja 250cc 4 Silinder!

Selanjutnya, untuk mendapatkan pelayanan Adminduk di Kantor Balai Desa Kalinusu, setelah menyeberang rakit, mereka harus melanjutkan perjalanan darat sejauh 8 kilometer dalam waktu 45 menit lebih, dengan melewati sejumlah desa di wilayah kecamatan tetangganya itu, kemudian ke wilayah Kecamatan Bumiayu, hingga tiba di tujuan.

Halaman:

Editor: Rahmad Maulana


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x