Selain itu, menurutnya sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak perlu terppar dahulu untu menumbuhkan kekebalan tubuh atau imunitas.
“Vaksinasi merupakan upaya pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali. Yang manjur untuk mengendalikan wabah, bahkan memberantas dan menghilangkan wabah dan penyakit di dunia, seperti cacar dan polio,” katanya.
Vaksin juga diungkapkan Reisa sebagai pelengkap dan datang secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas.
“Namun kita tidak boleh lengah dan menurunkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” kata Reisa.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja 20 Oktober 2020
Selain vaksin Merah Putih ang dikembangkan di Indonesia,vaksin yang akan digunakan juga diperoleh melalui kerja sama dengan negara-negar yang sedang mengembangkan vaksin, serta melalui mekanisme kerja sama multilateral
Pengembangan dan pengadaan vaksin ini dilakukan pemerintah, menurut Reisa, sesuai dengan pedoman dan saran World Health Organization (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), para ahli serta para ulama dan umara.
“Artinya, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam dan tidak perlu diragukan lagi,” kata Reisa, menambahkan.
Baca Juga: Tak Tertampung di Halaman Rumah Kontrakannya, Belasan Mobil Mewah Diparkir di Badan Jalan
Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kata Reisa, telah meyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan vaksin ini.
Artikel Rekomendasi