Menkeu Sri Mulyani: 30 Tahun Presiden Soeharto Bangun Indonesia, Tidak Ada Pembukuannya

- 21 Oktober 2020, 08:52 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. /Foto: Instagram @smindrawati

"Waktu pak Harto (Soeharto), 30 tahun bangun banyak sekali, gak ada pembukuan," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa selepas terjadinya krisis, neraca keuangan mulai dibangun, lantaran Indonesia miliki Undang Undang yang mengatur keuangan, dan perbendaharaan negara.

"Jadi waktu kemudian terjadi krisis, kemudian kita punya Undang Undang keuangan negara, dan perbendaharaan negara, kita baru mulai bangun neraca keuangan," katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa saat belum dibukukan, banyak sekali aset-aset strategis yang hilang, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat dalam artikel "Sri Mulyani Sebut Banyak Aset Negara yang Hilang, Menkeu: RI Tadinya Tidak Punya Neraca".

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Fadli Zon: Tanpa Bermaksud Melebih-lebihkan, Banyak Sekali Kemunduran

Menkeu terbaik se-Asia Pasifik itu juga menuturkan bahwa, karena tak adanya pembukuan, bahkan pejabat negara setingkat menteri pun mampu menjual tanah milik negara.

Bahkan, aset-aset strategis yang berada dikawasan Senayan tidak dapat diamankan oleh negara.

"Karena tidak pernah dibukukan, suatu saat terjadi kerjasama. Tiba-tiba swasta sudah punya tittle, sehingga waktu kami memulai membuat pembukuan, Hotel Hilton itu sudah tidak ada dalam tittle nya, kita hilang (aset strategis)," katanya.***(Irwan Suherman/Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x