Faisal Basri Desak Pemerintah Bersikap pada Pernyataan Macron, Tuntut Minta Maaf Pada Umat Islam

- 28 Oktober 2020, 10:47 WIB
Faisal Basri.
Faisal Basri. /

PR CIANJUR - Nama Presiden Prancis, Emmanuel Macron Akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan publik.

Bukan tanpa sebab Presiden termuda dalam sejarah Prancis itu menuai kritikan dan kecaman dari sejumlah pihak.

Hal tersebut karena sebelumnya Macron menyampaikan pernyataan-pernyataan kontroversialnya.

Baca Juga: WHO hingga CDC Beri Bantahan Terkait Klaim Aliansi Dokter di Eropa Sebut Corona Adalah Flu Biasa

Sementara itu, permasalahan yang berbuntut panjang ini diketahui muncul pada awal Oktober 2020 lalu.

Awalnya, Presiden berusia 42 tahun tersebut menyampaikan hal terkait ancaman radikal muslim di Prancis.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel "Agama Islam Dihina, Faisal Basri Desak Pemerintah Indonesia Kecam Emmanuel Macron", dirinya menuturkan bahwa kelompok radikal Islam memiliki tekad untuk mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekularisme yang telah ada di negaranya.

"Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai lain," ujar Macron kala itu.

Baca Juga: Fakta Emmanuel Macron, Saat SMA Jalin Cinta Terlarang dengan Gurunya yang Berusia 39 Tahun

Tak berselang lama usai Macron bicara demikian, seorang guru sejarah bernama Samuel Paty (47) dipenggal di daerah Eragny pada 16 Oktober 2020 lalu.

Insiden itu bermula ketika Paty membahas kartun Nabi Muhammad SAW yang kemudian menimbulkan kontroversi.

Dilaporkan bahwa pelaku pemenggalan kepada Paty yakni seorang pemuda dari Chchenya bernama Abdoullakh Abouyezidovitch (18).

Macron lantas menyebutkan bahwa pelaku pemenggalan Paty adalah seorang radikal muslim. Dirinya pun memantik perdebatan setelah menyampaikan pernyataan pada Jumat 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Tidak Mau Pakai Masker Ada Hubungannya dengan Sifat Anti-Sosial Menurut Sebuah Studi

Sang Presiden menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.

Terkait ucapan Macron, ekonom sekaligus politikus Indonesia Faisal Basri pun turut memberikan tanggapannya melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Rabu 28 Oktober 2020, Faisal Basri secara tegas mengutuk keras atas pernyataan yang dilontarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron tersebut.

"Saya mengutuk Presiden Prancis," kata Faisal Basri pada Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Penemuan Bayi Terbungkus Kantong Kresek di Subang Membuat Geger Warga

Lebih lanjut, ia pun mendesak Pemerintah Indonesia agar segera bersikap serupa atas pernyataan yang dilontarkan Macron soal Islam.

"Mendesak pemerintah Indonesia segera bersikap yang sama dan meminta maaf kepada umat Islam," katanya.***(Ramadhan Dwi Waluya/Pikiranrakyat-Depok.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x