"Pengiriman akan dilanjutkan segera setelah dampak sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat telah diklarifikasi," kata juru bicara VW.
VW sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka akan menghentikan produksi selama beberapa minggu, di dua pabrik Jerman setelah penundaan untuk mendapatkan suku cadang yang dibuat di Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Minta Dukungan Indonesia: Rakyat Indonesia, Dukunglah Kami, Merdeka atau Mati!
4. Daimler Truck
Parbikan yang juga berasal dari Jerman, Daimler Truck juga menyatakan bahwa mereka telah menghentikan kegiatan bisnis mereka di Rusia, termasuk kerja sama dengan pembuat truk Rusia Kamaz, yang 47 persen dimiliki oleh konglomerat negara Rusia Rostec.
Pembuat mobil-mobil mewah, Mercedes-Benz Group juga sedang mencari cara agar bisa melepaskan 15 persen sahamnya di Kamaz secepat mungkin seperti yang diberitakan dari surat kabar Handelsblatt.
Baca Juga: Korban Banjir Serang Capai 2.298 Rumah, Kawasan Wisata Ziarah Masjid Agung Banten Ikut Terdampak
Penghentian produksi
Produsen otomotif yang sudah berinvestasi membuat pabrik di Rusia, juga menyatakan bahwa mereka tidak akan memproduksi kendaraan-kendaraan di negara tersebut sebagai bentuk protes atas kejadian perang Rusia dan Ukraina.
Pembuat truk Swedia, AB Volvo (VOLVb.ST) mengatakan telah menghentikan semua produksi dan penjualan di Rusia karena krisis.
Artikel Rekomendasi