Kontrak Dengan Petronas Yamaha SRT Tandai 26 Tahun di MotoGP, Ini Secuil Kisah Valentino Rossi

- 27 September 2020, 11:50 WIB
Valentino Rossi resmi hijrah ke Yamaha SRT.
Valentino Rossi resmi hijrah ke Yamaha SRT. /Autosport

PR CIANJUR - Resminya hubungan kerja Valentino Rossi dan Petronas Yamaha Sepang Racing Team (SRT) pada 2021 nanti merupakan karier balap Rossi di MotoGP yang menginjak tahun ke-26.

Khusus untuk musim balap MotoGP 2021 nanti mengingatkan cerita awal karier Rossi di kelas puncak MotoGP.

Vale, begitu panggilan ngetopnya, pertama kali berlomba di kelas puncak MotoGP, saat itu bernama GP500 yang menggunakan mesin 2-langkah, pada tahun 2000.

Baca Juga: Pendaftaran Telah Dibuka, Ayo Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10, Begini Caranya

Saat itu Vale merupakan 'lulusan terbaik' dari kelas GP250 (sekarang setara Moto2), pemegang tahta juara dunia GP250 1999.

Rossi pertama kali membalap di kelas puncak bersama tim satelit Nastro Azzuro Honda.

Namun jangan salah, walau statusnya tim satelit, Honda Racing Corporation (HRC) yang merupakan induk balap motor Honda mensuport penuh Rossi dan timya.

Sama seperti 2021 nanti, meski Petronas Yamaha SRT berstatus tim satelit, Managing Director Yamaha, Lin Jarvis menyatakan bahwa Rossi akan mendapatkan motor dan dukungan yang sama dari tim pabrikan, setidaknya selama musim 2021, seperti dilansir laman MotoGP.

Baca Juga: Proses Hukum Konser Dangdutan Sudah Dijalankan, Wakil Ketua DPRD Tegal Mengaku Lalai

"Saya harus berpikir secara serius sebelum mengambil keputusan ini karena tantangannya semakin panas," tutur Rossi.

Kompetisi balap MotoGP semakin ketat dan panas tentu tak mudah bagi seorang Vale yang tahun depan akan menginjak usia 42 tahun.

Sekaligus perayaan 26 tahun seorang Valentino Rossi membalap di kompetisi MotoGP.

"Saya masih menyukainya (MotoGP), dan saya masih ingin untuk tetap balapan," tukasnya.

Baca Juga: Buntut dari Konser Dangdutan Wakil Ketua DPRD Tegal, Kapolri Copot Jabatan Kapolsek

The Doctor, sebutan lainnya untuk Valentino Rossi, telah melalui banyak hal di kompetisi balapan motor tercanggih di jagat ini.

Dia merasakan betapa MotoGP di era dua-tak belum secanggih saat ini.

The Doctor pun mengkoleksi gelar juara dunia yang tak mungkin direbut oleh pebalap lain.

Seperti gelar juara dunia GP500 yang diperolehnya pada 2001, ia menjadi 'raja terakhir' di kompetisi GP500.

Baca Juga: Diberi Vaksin Corona yang Belum Terbukti, Ribuan Orang di Tiongkok Diminta Bungkam oleh Perusahaan

Karena di musim balap 2002, meski belum semua tim mengunakan 4-tak, kelas MotoGP saat itu dimenangkan oleh pebalap yang pakai motor 4 langkah, yakni dia sendiri yang kendarai Honda RC211V.

Tercatat dalam sejarah Vale menjadi juara dunia terakhir era mesin dua langkah di kelas GP500 dan juga juara dunia pertama di MotoGP 4 tak atau disebut MotoGP modern.

Rossi yang memulai karier di kompetisi MotoGP sejak 1996 di kelas GP125 tercatat telah berkarier selama 25 tahun sampai dengan 2020 ini.

Waktu yang amat panjang, bahkan beberapa pebalap rival Rossi di lintasan saat ini berusia lebih muda dari karier yang telah Rossi jalani di MotoGP.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan di Bandara Soetta Bergelar Sarjana Kedokteran, Aktif di Soetta Sejak Juli 2020

Sebut saja Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) yang berusia 21 tahun di awal musim 2020, Francesco Bagnaia (Pramac Racing) yang diawal musim 2020 berusia 23 tahun dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang diawal musim 2020 berusia 22 tahun, juga masih banyak nama-nama lainnya.

Meski akhirnya nanti Valentino Rossi harus puas dengan torehan 9 gelar juara dunia selama kariernya di MotoGP, rasanya banyak cerita dan rekor-rekor lainnya yang sulit bahkan tak mungkin diraih pebalap lainnya.***

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: MotoGP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x