Network
JENDELA CIANJUR----Langkah Kabupaten Cianjur menghentikan pembelajaran tatap muka (PMT) 100 persen, merupakan langkah yang tepat. Karena, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kalau Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga Omicron. Salah satunya, terlihat di Bodebek dan Bandung Raya kecepatan penambahan kasusnya tinggi. Yakni, dalam sebulan dari 500 ke 50 ribu itu harus disikapi yang paling utama.
Menurut Ridwan Kamil, penyebaran kasus Covid-19 varian omicron ini cenderung lebih cepat. Karena, ada empat wilayah di Jawa Barat yang kasus hariannya sudah melebihi rekor Delta per harinya, di antaranya Depok dan Kota Bekasi. Namun di sisi lain, indeks hospitalisasi cenderung rendah.
Baca Juga: Cianjur Hentikan Sementara PTM 100 Persen, Jakarta Tambah Kapasitas Mall, Ini Aturan Lengkapnya
"Kenaikan kasus positif covid 19, bahkan beberapa kali lipat. Kita di awal bulan 500 di awal Januari sekarang 50 ribu. Berarti naiknya kan berapa kalinya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (7/2).
Namun, kata Emil, tingginya kasus tidak sama dengan fatalitas. Oleh karena itu, Presiden menitipkan agar jangan bikin panik.
"Bahwa kasus tinggi iya bikin khawatir, tapi yang dirawat rendah itu juga berita baiknya dari sisi bahwa benteng pertahanan kita baik," katanya.
Baca Juga: Ini Panduan Terbaru PTM Dari Ridwan Kamil, PJJ Semua Lagi?
Mayoritas, kata dia, yang kena fatalitas adalah yang belum divaksin dua kali. Jadi memang, masih nembus ke yang sudah divaksin tapi fatalitas banyak kepada mereka yang belum divaksin dua kali.
"Untuk daerah di luar aglomerasi agar protokol kesehatan (Prokes) diketatkan. Arahan Kapolda juga mulai lagi razia, mulai lagi penindakan sambil membawa masker lagi untuk mengingatkan pandemi belum usai," katanya.
Baca Juga: All of Us Are Dead Kian Perkasa Dominasi Netflix Global, 10 Hari No. 1, Ini Kata Sutradara
Artikel Rekomendasi