Bahkan para tokoh pencetus teori anak, salah satunya Teori sosial kognitif dari Albert Bandura menyatakan anak adalah si peniru ulung.
Anak memiliki kemampuan meniru yang hebat dengan cara memperhatikan. Setelah memperhatikan anak akan memproses informasi tersebut dan tersimpan dalam memorinya. Kemudian langkah terakhir anak akan menerjemahkannya dalam bentuk prilaku dan akan mewujud menjadi kebiasaan.
Baca Juga: Beburu Takjil di Cianjur, Yuk! Dari Geco Sampai Asinan Banyak Dijajakan di Lokasi Berikut
Tentu saja kebiasaan yang baik yang ditimbulkan oleh orangtua dan lingkungannya akan berperan terhadap tumbuh kembang anak.
Begitupun sebaliknya, kebiasaan yang buruk akan berperan terhadap pertumbuhan karakter anak menuju hal yang kurang baik.
Dengan begitu, peran orangtua dan lingkungan sangat berpengaruh untuk mengedukasi anak bagaimana anak bisa belajar menjalankan ibadah puasa dengan baik. ***
Artikel Rekomendasi