YouTube akan Uji Fitur Video Pendek Bernama Shorts Mirip TikTok

- 16 September 2020, 07:30 WIB
YouTube resmi merilis fitur barunya YouTube Shorts.
YouTube resmi merilis fitur barunya YouTube Shorts. /deccanherald

PR CIANJUR - Baru-baru ini YouTube dilaporkan akan menguji fitur video pendek mirip TikTok di India.

Seperti diketahui, TikTok Dilarang di India karena dianggap masalah keamanan nasional, menyusul bentrokan perbatasan dengan militer Tiongkok.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari SCMP, fitur baru yang dinamakan Shorts akan menjadi bagian dari aplikasi YouTube yang sudah ada dan memungkinkan para kreator merekam video pendek hanya menggunakan ponsel pengguna.

Baca Juga: Setelah Persyaratan Lengkap, Pastikan 3 Poin ini Tak Terlewat saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9

Fitur Shorts YouTube pertama kali dilaporkan pada April 2020. Saat itu layanan Google ini mengembangkan fitur mirip TikTok sebagai alternatif vlog dan video yang lebih panjang.

Dalam posting blognya, Senin 14 September 2020, YouTube mengungkapkan bahwa fitur baru tersebut akan memungkinkan pembuat konten merekam video hingga 15 detik dengan musik dari playlist lagu.

Sama seperti di TikTok, pembuat atau kreator juga akan dapat mengontrol kecepatan video mereka dan membuat film secara handsfree menggunakan pengatur waktu dan hitung mundur, sementara pengguna dapat menggeser secara vertikal di antara video.

"Versi beta awal dari produk tersebut akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang di India", kata YouTube sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Setelah TikTok Dilarang di India, YouTube Bakal Luncurkan Fitur Video Pendek yang Miliki Kemiripan".

Perusahaan menambahkan akan memperkenalkan lebih banyak fitur dan meluncurkan fitur tersebut di lebih banyak negara dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Imam Masjid Nurul Iman OKI Tewas Dihantam Parang Oleh Marbot Masjid, Berikut Fakta-faktanya

Shorts menjadi salah satu dari sekian banyak alternatif TikTok yang muncul ketika aplikasi milik Tiongkok ini menghadapi berbagai tantangan internasional.

Bagi TikTok, India merupakan negara pasar internasionalnya, setidaknya ada 120 juta pengguna aktif bulanan dilaporkan sebelum larangan tersebut diberlakukan.

SoftBank Group dilaporkan berminat untuk mempertimbangkan memperoleh aset TikTok di India, menurut laporan dari Bloomberg.

Baca Juga: Pesan Berantai Dikarantina Jika Terjaring Razia Masker Bikin Geger Warga Ternyata Hoaks

Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump sebelumnya memerintahkan perusahaan induk ByteDance untuk menjual operasi TikTok ke perusahaan AS karena alasan keamanan dan privasi.

Pada Senin, 14 September 2020, Oracle mengkonfirmasi pihaknya mencapai kesepakatan mendapatkan operasi TikTok di AS, sementara Microsoft yang lebih dulu menawarkan ditolak ByteDance.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat SCMP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x