Berbahaya Bagi Manusia, Radiasi di Bulan Bisa Timbulkan Kanker hingga Demensia

- 28 September 2020, 22:33 WIB
Dampak radiasi bulan pada tubuh manusia
Dampak radiasi bulan pada tubuh manusia /Ponciani

PR CIANJUR - Paparan radiasi merupakan momok menakutkan bagi para astronaut saat melakukan perjalanan luar angkasa.

Untuk itu para astronout wajib memahami risiko dari bahaya yang dihadapi.

Kini berkat adanya instrumen khusus yang ada di pendarat Bulan yakni Tiongkok Chang'e-4, diketahui bahwa paparan radiasi di satelit alami Bumi itu ternyata memiliki tingkat bahaya yang tinggi bagi astronot, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari New Atlas.

Baca Juga: Sumbang Rp13 Triliun Ekonomi Nasional dari Industri Game, Gamer Jabar Didorong Kuasai ESports

Manusia telah lama berevolusi hidup di Bumi, sehingga tidak terlalu diketahui bagaimana tubuh jika berada di lingkungan yang berbeda termasuk luar angkasa atau Bulan.

Lingkungan dengan gravitasi rendah dapat melemahkan otot dan tulang, serta di Bulan radiasi dari Matahari maupun sinar kosmik meningkatkan risiko kanker, demensia, dan penyakit kardiovaskular.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Paparan Radiasi di Bulan Ternyata Berbahaya bagi Manusia, Bisa Timbulkan Kanker hingga Demensia". Informasi ini penting bagi NASA dan badan antariksa lainnya yang berencana mengirim manusia ke Bulan.

Baca Juga: Deklarasi KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi Saat Gatot Nurmantyo Pidato

Hal ini merupakan temuan tim peneliti Tiongkok-Jerman di sisi jauh Bulan pada tahun 2019 dengan memberikan pengukuran penuh pertama pada paparan radiasi dari permukaan Bulan.

"Radiasi Bulan adalah antara dua dan tiga kali lebih tinggi daripada yang Anda miliki di ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional)," kata rekan penulis Robert Wimmer-Schweingruber, ahli astrofisika di University of Kiel, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Science Alert.

Astronaut akan menerima radiasi 200 hingga 1.000 kaki lebih banyak di bulan daripada di Bumi atau setara lima hingga sepuluh kali lebih banyak dibandingkan penumpang dalam penerbangan trans-Antartika.

Baca Juga: Bentrok Antara Armenia dan Azerbaijan, ini 4 Poin yang Perlu Diketahui

"Astronaut harus melindungi diri mereka sendiri sejauh mungkin selama tinggal lebih lama di Bulan, misalnya dengan menutupi habitat dengan lapisan tanah Bulan yang tebal," tambah Robert.

Tim peneliti itu mengatakan bahwa pembacaan yang lebih akurat dari hasil temuan mereka dapat menginformasikan tidak hanya misi awak di masa depan ke Bulan, tetapi juga memberikan titik awal yang baik untuk model yang lebih baik dari planet lain seperti Mars.

Penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 25 September 2020 dengan judul 'First measurements of the radiation dose on the lunar surface'.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x