Cek Fakta: Benarkah Radiasi Pengukur Suhu Tubuh Thermo Gun Dapat Merusak Otak Manusia?

21 Juli 2020, 17:09 WIB
Ilustrasi thermo gun. /PEXELS/Ketut Subiyanto

PR CIANJUR - Beredar kabar di platfrom media sosial Facebook yang mengklaim bahwa alat pengukur suhu tubuh yang banyak digunakan selama masa pandemi Covid-19 itu berbahaya bagi tubuh.

Dalam sumber klaim disebutkan bahwa laser yang dikeluarkan Thermo Gun disebut-sebut memiliki radiasi tinggi yang dapat merusak struktur otak.

Selain itu, netizen juga dihebohkan dengan narasi yang menyebut bahwa Thermo Gun tersebut sebenarnya diperuntukan untuk mengukur suhu panas pada kabel, bukan untuk manusia.

Baca Juga: Cek Fakta: Covid-19 Dikabarkan Sengaja Diciptakan untuk Hambat Kebangkitan Umat Islam

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), klaim tersebut merupakan informasi hoaks.

Dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, mengatakan Thermo Gun aman digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia dengan cara diarahkan tepat di depan kening.

Menurut Dokter Ari, inframerah yang memancar dari alat tersebut tidak berdampak pada sistem saraf dan retina manusia, karena Thermo Gun tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X.

Tak hanya penjelasan dari dokter, Thermo Gun juga sudah dinyatakan lolos uji kesehatan.

Sementara itu, terkait klaim yang menyebut bahwa Thermo Gun diperuntukkan bagi alat kelistrikan merupakan informasi hoaks.

Baca Juga: Kasus Suami Jual Istri di Cianjur Ditetapkan sebagai Tersangka, Dijerat dengan Pasal Berlapis

Thermo Gun merupakan termometer klinik yang khusus dirancang untuk keperluan medis. Sedangkan alat yang digunakan untuk kelistrikan adalah termometer industri.

Termometer industri berfungsi untuk mengukur suhu benda atau alat-alat manufaktur seperti panas air, mesin, pendingin ruangan atau AC, kolam renang, trafo, dan lainnya.

Meski kedua jenis termometer tersebut digunakan untuk mengukur suhu panas, tetapi tingkat akurasi termometer industri cukup rendah jika dibandingkan dengan termometer klinis.

Termometer industri memiliki tingkat akurasi sebesar 1,5 derajat celcius sedangkan termometer klinis 0,2 derajat celcius.

Baca Juga: Penunjang Belajar Online, Disdik Jabar: Dana BOS Bisa Digunakan untuk Beli Kuota Internet Siswa

Selain itu, termometer industri mampu mendeteksi suhu mulai dari minus 50 hingga 380 derajat celcius, sedangkan termometer klinis hanya mampu mendeteksi suhu yang berkisar antara 32 hingga 42 derajat celcius.

Hingga kini, belum ada korban yang mengalami seperti sumber klaim. Bahkan, alat tersebut masih digunakan untuk mengecek suhu tubuh seseorang.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler