Arie Untung Keluarkan Sejumlah Tas Mewah Buatan Prancis dari Lemarinya, Kecam Presiden Macron

28 Oktober 2020, 09:53 WIB
Arie Untung ikut kecam Presiden Prancis. /Instagram.com/@ariekuntung/

PR CIANJUR - Menyusul penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW di majalah Prancis, Presenter sekaligus selebriti Arie Untung ikut kecam Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Usai menyampaikan pernyataan dalam upacara kematian seorang guru di Prancis, Presiden Macron diketahui menuai kecaman di banyak negara salah satunya Indonesia.

Presiden Macron bersumpah bahwa Prancis tidak akan menghentikan penayangan karikatus Nabi Muhammad SAW, begitu Macron ucapkan dalam pidatonya.

Baca Juga: Polisi Sebut Tersangka Ujaran Kebencian, Gus Nur Peduli NU

Presiden Macron juga menyatakan perang terhadap 'separatisme Islam', yang diyakininya telah mengambil alih sejumlah komunitas Muslim di Prancis.

Guru bernama Samuel Paty diketahui itu tewas dipenggal karena menunjukan karikatur Nabi Muhammad dalam salah satu kelasnya saat membahas soal kebebasan berbicara dan berekspresi.

Pernyataan presiden Macron menimbulakan kritik dan protes di banyak negara.

Pernyataannya juga menimbulkan seruan sejumlah negara untuk memboikot produk Prancis.

Hal serupa dikatakan presenter Arie Untung yang sudah mengeluarkan produk Prancis dari lemari tasnya.

Baca Juga: Polisi Catat Arus Lalu Lintas Arah Jateng Masih Lenggang Jelang Libur Panjang dan Cuti Bersama

Menurutnya, tidak layak mengenakan pakaian dari negara yang sudah menghina Nabi-nya, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Ikut Kecam Presiden Prancis, Arie Untung Tunjukkan Tas Branded Mewahnya: 'Barang Recehan'".

"NGGAK LAYAK, Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya. Barang-barang recehan brand-brand Prancis ini enggak layak ada di lemari yang pemiliknya mencintai nabinya, kastanya langsung jadi rendah," tulis Arie Untung dalam unggahannya di akun Instagram @arieuntung pada Rabu 28 Oktober 2020.

Arie mengingatkan bahwa ia mengkritisi kebijakan Presiden Prancis yang saat ini mengecam Islam di negaranya, ia percaya bahwa tidak semua masyarakat Prancis setuju dengan kebijakan pemimpinnya.

Baca Juga: Warga Paris Lebih Peduli Covid-19 Dibanding Amukan Warga Muslim Sedunia

Selain itu, Arie juga ingin memberikan dampak besar ekonomi di negara Prancis menyusul pernyataan pemimpin negara tersebut pada umat muslim.

"Biar dia tau impact ekonomi yang dihasilkan atas penghinaan ini. Di muslim market brand Prancis valuenya langsung murah kayak enggak ada hal lain yang lebih penting yang lebih manfaat untuk dibahas," sambung Arie.

Berdasarkan data yang didapat Arie Untung, Prancis merupakan negara dengan pertumubuhan muslim terbesar di Eropa.

 

Melihat kejadian tersebut, Arie Untung sebagai manusia hanya bisa berdoa atas pernyataan Presiden Macrun yang dinilai menghina umat muslim.

Baca Juga: Arief Poyuono Sebut Tak Ada Alasan Tepat Bagi Menaker untuk TIdak Menaikan UMP 2021

"Ya Rabb aku enggak punya kemampuan apa-apa atas penghinaan ini. Cuma ini yang kami mampu, semoga Kau menyaksikan dimana posisi kami berada," tulis Arie Untung menutup pernytaannya.***(Hani Febriani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler