Seberapa Penting Asupan Susu Bagi Anak Di Atas Dua Tahun? Ini Penjelasan Ahli

30 Januari 2021, 15:58 WIB
ILUSTRASI Susu. /PIXABAY / Couleur/

PR CIANJUR – Banyak orang simpang-siur mengenai pemberian susu pada anak di atas usia dua tahun.

Seperti dilansir Pikiranrakyat.com-cianjur dari Antara seorang dokter sekaligus konsultan laktasi yang bernama Utami Roesli pernah mengatakan, bahwasannya anak yang berusia di atas dua tahun tidak perlu lagi mendapat asupan susu termasuk jenis susu yang diklaim baik bagi masa pertumbuhan.

Pemberian ASI selama dua tahun saja sudah sangat cukup untuk pembentukan tulang di masa pertumbuhan anak.

Baca Juga: Punggawa Baru Tidak Sabar Debut Bersama Si Maung, Bayu: Saya Ingin Cepat Gabung Persib

Jadi untuk para orang tua tidak perlu lagi meributkan soal pemberian susu formula pada anak di atas usia dua tahun.

Ada alasan yang mendasar kenapa susu formula tidak wajib diberikan, karena di dalam susu formula takarannya lebih banyak kadar gula dibanding kadar susunya.

Jika memang memungkinkan, ASI masih bisa di berikan pada anak di atas usia dua tahun.

Pada bulan Januari 2017- Mei 2019 HKI (Helen Keller Indoneia) berhasil melakukan analisis 100 jenis susu formula yang beredar di Indonesia, dan memperlihatkan setidaknya ada 98 persen susu pertumbuhan yang mengandung kadar pemanis buatan yang cukup tinggi.

Baca Juga: Fakta tentang Buah Kelengkeng, Mulai dari Antioksidan hingga Bisa Mengurangi Tekanan Darah

Dari setiap produk susu pertumbuhan hampir seperempat atau bahkan tiga perempat mengandung glukosa padat, laktosa, surkosa, fruktooligosakarida, galaktoolisakarida, dan turunan madu.

Enam jenis gula di atas pada umumnya digunakan dalam susu pertumbuhan yang beredar di Indonesia.

Biasanya, susu pertumbuhan ditujukan untuk anak usia 1-3 tahun. Susu pertumbuhan yang diberikan biasanya dalam bentuk cair maupun dalam bentuk serbuk yang dilarutkan.

Bahan dasar susu sapi diberi tambahan komposisi yang memiliki kandungan protein, suplementasi asam lemak, mikronutrien, dan zat-zat lain yang memberikan efek gizi seperti prebioti, simbiotik, dan probiotik.

Baca Juga: Tips Melakukan Pendekatan Kepada Perempuan Ini Wajib Kamu Ketahui dan Coba

Seorang dokter dari HKI yang bernama Dian Nurcahyati Hadihadjono pernah mengatakan, berdasarkan Model Nutrient Profiling dari Food Standars Agency (AFF) Inggris, bahwa susu pertumbuhan yang beredar di Indonesia saat ini tidak sehat karena mengandung kadar gula yang tinggi.

Beliau juga menyarankan, bila hendak membeli susu agar dibaca terlebih dahulu label dalam kemasan susu tersebut, hendaklah membeli produk susu semata tanpa ada kandungan bahan lain di dalamnya.

Dokter Dian pun rupanya satu pendapat dengan Utami, beliau tidak menyarankan anak-anak di atas usia dua tahun yang sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga, mendapat tambahan asupan susu.

Baca Juga: Sejumlah Artis yang Terkena Covid-19, Mulai dari Pevita Pearce Hingga Melaney Ricardo

Meski demikian, keduanya bukan berarti melarang anak Anda mendapatkan asupan susu pertumbuhan, namun alangkah baiknya susu pertumbuhan tidak diberikan setiap hari.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler