Hipertensi Dapat Menyerang Semua Kalangan Usia, Kenali Gejalanya Sebagai Berikut

27 Februari 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi tekanan darah tinggi atau hipertensi. /PIXABAY/Geraldoswald62

PR CIANJUR – Hipertensi merupakan nama lain dari penyakit darah tinggi, jika seseorang mengidap penyakit darah tinggi maka kondisinya bisa sangat parah.

Sebagian orang beranggapan, penyakit yang satu ini hanya akan menyerang mereka yang usianya sudah tua.

Ternyata hipertensi juga bisa diderita oleh mereka yang usianya masih terbilang cukup muda, tanpa terkecuali anak-anak.

Baca Juga: Viral! Bambu dan Batu Jadi Senjata Bentrokan Warga di Pancoran, Ternyata Ini Penyebabnya

Seperti dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, meski hipertensi bukanlah penyakit yang eksklusif untuk orang-orang yang sudah lanjut usia meski prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia.

Sedangkan pada usia muda, biasanya masuk dalam kategori hipertensi sekunder.

Hal ini terjadi karena akibat penyebab tertentu yang berhubungan dengan penyakit lain di dalam tubuh.

Baca Juga: Pada Kadernya yang Dilantik Menjadi Kepala Daerah, Plt Ketua Golkar Jawa Barat Ucapkan Selamat

Menurut dokter spesialis penyakit dalam (Tunggul D. Situmorang), penyempitan pembuluh darah pada ginjal dapat terkontrol tanpa obat dengan memperbaiki tekanan darah tinggi.

Hipertensi pada kategori ini hanya terjadi pada sebagian kecil orang, termasuk di kalangan anak-anak yang penyebabnya bisa dicari kemudian diobati.

Hipertensi golongan primer adalah hipertensi yang penyebabnya tidak bisa langsung diketahui.

Salah satu penyebab dari hipertensi primer adalah adanya riwayat keturunan penyakit serupa pada anggota keluarga lain.

Baca Juga: Man City Belum Terkalahkan, Pep Guardiola: Organisasi Kami Kuat, Pemain hingga Staf Kami Sangat Menyenangkan

Cut Putri Arianie selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan, menyebutkan adanya kecenderungan penderita penyakit hipertensi terjadi pada usia yang lebih muda.

Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan bahwa angka penyakit tidak menular meningkat pada usia 10-15 tahun.

Selain dipicu oleh adanya riwayat keturunan (genetik), pola hidup dan pola makan yang tidak sehat juga bisa mempengaruhi munculnya penyakit tersebut.

Baca Juga: Dijadwalkan Bertemu dengan MU Sesuai Hasil Undian 16 Besar Liga Eropa, Akan Jadi Ajang Reuni bagi Ibrahimovic

Salah satu gaya hidup sehat yang bisa diterapkan adalah membatasi asupan makanan yang asin.

Sekretaris Jenderal Indonesian Society of Hypertension (InaSH)menganjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung kadar garam berlebih.

Periksa label kemasan makanan, terutama bagi mereka yang gemar menyantap makanan siap saji.

Dokter Eka Harmeiwaty mengatakan umumnya makanan siap saji mengandung kadar garam yang tinggi.

Mulailah menjaga asupan makanan anak Anda sedari dini untuk mencegah terjadinya penyakit darah tinggi atau hipertensi.

Baca Juga: Terdampak Pandemi Covid-19, 39 Kuda Delman di Jaksel Dapat Bantuan 2 Jenis Vaksinasi Gratis

Eka juga menekankan kepada para orang tua untuk selalu memantau asupan makanan anak.

Tidak ada salahnya jika orang tua mencicipi dulu camilan anak, jika dirasa makanan tersebut asin kemungkinan mengandung kadar garam yang tinggi.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler