Tanda-Tanda Cemas Berlebih pada Ibu

25 April 2022, 19:42 WIB
Ilustrasi. Tanda-Tanda Cemas Berlebih pada Ibu. /Pixabay/nastya_gepp

JENDELA CIANJUR – Seorang ibu dituntut untuk selalu sempurna dan cekatan. Tuntutan itu didapatkan baik dari keluarga maupun lingkungan sosialnya. Secara tidak langsung tuntutan tersebut akan membuat ibu memiliki kebiasaan overthinking.

Dalam penampakan fisiknya, ibu dengan kecemasan berlebih terlihatkuat. Mereka aktif dalam perkumpulan, produktif dan memiliki rutinitas terorganisir. Namun karna kecemasannya itu, terkadang mereka selalu ingin bergerak melakukan sesuatu tanpa istirahat.

Mereka kurang punya boundaries, serta kerapkali berfokus pada skenario terburuk. Jika dibiarkan dalam kondisi yang cukup lama, hal ini akan mengganggu kesehatan.

Lalu, apa tanda cemas berlebih yang dimiliki oleh ibu. Dan sebagai orang terdekat disekitarnya, apa yang bisa dilakukan.

Baca Juga: YIHAAA! Harga Daging Sapi Tembus Rp160 Ribu per Kilogram

Tanda- tanda cemas berlebih yang dimiliki ibu:

1. Muncul keluhan fisik, seperti tangan berkeringat, otot tegang, sakit perut dan sesak nafas.

2. Ibu mengalami susah tidur, dan harus melakukan aktivitas nonton tv dulu baru bisa tertidur sambil nonton tv.

3. Saklek pada rutinitas. Jika ibu menemukan segala sesuatu diluar rutinitas yang sudah dijadwalkan, maka akan terjadi kehebohan dalam diri.

4. Memiliki sifat defensif, tidak mau menerima kritikan dari orang lain tentang dirinya.

5. People pleaser, selalu berusaha menyenangkan orang lain dan susah menolak ajakan orang lain walaupun dirinya kelelahan.

6. Ibu selalu mengecilkan masalahnya agar terlihat baik-baik saja. Biasanya kalimat yang dilontarkan adalah, “ibu cuma khawatir kok”.

Baca Juga: ASN Pemkab Bandung Nekat Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Hingga Bolos Kerja Pascalebaran Terancam Disanksi!

Itulah tanda-tanda yang dimiliki ibu yang cemas berlebih. Lalu apa yang dilakukan orang terdekat di sekitarnya, untuk menolongnya?

Hal yang bisa dilakukan adalah belajar berempati. Jangan lansgung meyasar kelemahannya, namun lakukan validasi perasaannya. Dan bantu untuk mencarikan solusi dari permasalahannya. ***

Editor: Gugum Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler