Apa itu Demam Dengue, Penyakit yang Diderita Pelatih Persib Bandung Robert Alberts, Bisakah Sebabkan Kematian?

3 Juni 2022, 16:59 WIB
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dikabarkan terjangkit penyakit Demam Dengue, dan kabarnya kini tengah jalani perawatan. /instagram @robertrenealberts/

 

JENDELA CIANJUR - Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dikabarkan terjangkit Demam Dengue. Kabar sakitnya sang pelatih mulai dilaporkan pada 31 Mei 2022.

Namun, setelah melakukan pemeriksaan pada Rabu 1 Juni 2022, sakit Robert Alberts baru diketahui dan dipastikan terjangkit Demam Dengue.

Dokter Ahli Tim Persib Bandung dr Alvin Wiharja mengatakan jika tingkat trombosit Robert Alberts berada di bawah rata-rata normal.

"Sehingga kita sarankan dirawat untuk menghindari komplikasi lebih lanjut terhadap diagnosis penyakit yang dialami oleh coach Robert," kata Alvin kepada Ofisial Tim Persib di Bandung, Jawa Barat, melansir dari Antara, Jumat 3 Juni 2022.

Baca Juga: Lakukan Dua Cara Ini Kata dr Zaidul Akbar, Sakit Kolesterol Hilang Seketika Tanpa Konsumsi Obat Kimia

Meski begitu, dr Alvin mengabarkan jika Robert Alberts kini dalam kondisi yang baik. Bahkan, sang pelatih esok hari kondisinya akan semakin bugar.

Lantas apa Demam Dengue sebetulnya, dan bagaimana penyakit ini bisa menjangkiti Robert Alberts?

Demem Dengue sebetulnya berbeda dengan Demam Berdarah. Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan komplikasi dari Demam Dengue (Dengue Fever) yang memburuk.

Melansir dari WebMD, penyakit Demam Dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Baca Juga: Trombosit Turun, Pelatih Persib Robert Alberts Terjangkit Demam Dengue, Begini Kondisinya Saat Ini...

Karena diperantarai oleh kedua serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung.

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota besar beriklim lembap dan hangat.

Diperkirakan 400 juta infeksi dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahun, dengan sekitar 96 juta mengakibatkan penyakit.

Sebagian besar kasus terjadi di daerah tropis dunia, dengan risiko terbesar terjadi di anak benua India, Asia Tenggara, Cina Seatan, taiwan, Kepulauan Pasifik, Karibia, Meksiko, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan.

Baca Juga: Pertemuan BTS dan Joe Biden Jadi Sorotan Global, Akankah Kejahatan Rasial Segera Berakhir?

Gejala awal demam berdarah tergolong luas dan mirip dengan infeksi virus pada umumnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, bahkan muntah. Beberapa pasien bisa mengeluhkan nyeri menelan dan terilhat tenggorokan memerah namun pada demam berdarah dengue jarang ditemukan batuk dan pilek.

Gejala yang dapat diamati yaitu demam tinggi mendadak 2 hingga 7 hari. Kadangkala bersifat bifasik (seperti pelana kuda), dimana demam akan turun di hari ke 3 atau 4, dan hari berikutnya naik lagi. Selain itu juga terkadang ada ruam pada kulit, nyeri di bagian belakang mata.

Bahkan, bisa juga terjadi perdarahan seperti ptekie (bintik–bintik merah kehitaman pada kulit yang apabila kulit diregangkan akan tetap terlihat), mimisan, muntah darah, hingga BAB darah yang biasanya berwarna hitam.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Asam Urat Ala dr Saddam Ismail, No 6 Seringkali Diabaikan

Jika tidak segera diobati, Demam Dengue bisa berkembang menjadi suatu dengue hemorrhagic fever atau demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome yang dapat menyebabkan kematian akibat pendarahan hebat dan kebocoran plasma.

Kedua komplikasi tersebut berisiko tinggi dialami oleh orang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak mampu melawan infeksi dengue yang dia derita, atau oleh orang yang sebelumnya pernah terkena demam dengue lalu terkena kondisi ini kembali.***

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: WebMD ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler