Sejarah Lisan, Metode dan Praktek

- 7 Desember 2020, 16:15 WIB
Ilustrasi diam, menjaga lisan.
Ilustrasi diam, menjaga lisan. /Pixabay/Sam Williams/

Berusaha memasuki ‘jiwa zaman’ masyarakat di masanya. Pengetahuan umum tentang sejarah merupakan memori kolektif suatu komunitas dalam memahami masa lampau kelompoknya.

Salah dua hal tersebut yakni sejarah asal-usul suatu lokalitas, atau sejarah asal-usul keturunan (genealogis). Kenangan pribadi yang merupakan memori individual dianggap merupakan sumber sejarah lisan yang paling otentik untuk digali, dikeluarkan, dan dituliskan.

Rekonstruktor sejarah kontemporer sedikit banyak pasti menggunakan sumber lisan dalam hal ini kenangan pribadi tersebut untuk menjelaskan peristiwa yang ditelitinya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Disimpan di Bandung, Ini Penjelasan Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar

Sebagai sumber lisan yang otentik dan mewakili kondisi psikologis zamannya, para pemilik sejarah lisan dalam hal ini para pelaku, pendengar, pelihat, dan pembaca harus ditemui untuk ‘mengeluarkan’ informasi apa yang mereka bawa dari peristiwa yang diteliti rekonstruktor di masa lampau itu.

Oleh karenanya perekonstruktor sejarah tersebut harus mewawancarai pemilik sejarah lisan tersebut. Sehingga suasana psikologis untuk masuk ke dalam peristiwa yang ditelitinya terbangun.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Sejarah Lisan; Metode dan Praktek


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini