Perbedaan Keju Alami dan Olahan, Mulai dari Bahan hingga Proses Pengolahannya

- 1 Februari 2021, 16:21 WIB
Ilustrasi keju.
Ilustrasi keju. /Faiza Adamjee/Pixabay

PR CIANJUR – Meski sudah menjadi makanan pelengkap berbagai sajian, ternyata ada dua jenis keju yang dapat dibedakan dari cara pengolahannya.

Dilansir Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara, dalam buku berjudul "Ilmu dan Teknik Pengolahan Keju", Purwadi memaparkan dua jenis keju yakni keju alami dan olahan.

Pertama keju alami yang dibuat dengan cara sederhana tanpa memerlukan proses lanjutan.

Baca Juga: Berhasil Menggelar Vaksinasi Berskala Besar India Izinkan Buka Kursi Bioskop

Kedua keju olahan, dengan proses pembuatan yang cukup panjang yakni mulai dari tahap alami kemudian diberi tambahan pengemulsi, lalu melalui proses pematangan atau maturation.

Pebedaan lainnya yakni keju alami hanya dibuat dari susu segar, campuran garam, kultur, dan enzim.

Sedangkan keju olahan, dibuat dari campuran keju alami dengan menambahkan beberapa bahan lain seperti pengemulsi, padatan susu, bahan pengawet dan pengatur keasaman.

Baca Juga: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Mohamed Salah Putus Paceklik Gol

Dalam proses pembuatan keju secara alami memang membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar 60 hari.

Keju disimpan dan didiamkan secara alamiah.

Selain itu, kadar garam pada keju alami lebih rendah jika dibandinhkan keju olahan yang kadarnya dua kali lipat lebih banyak.

Baca Juga: Manfaat Baik Berjalan Kaki Selama 11 Menit, Anda Harus Mencobanya

Jika keju didiamkan dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 24 bulan, rasanya akan lebih kuat, berbeda dengan keju yang disimpan dalam waktu 3 bulan.

Pada umumnya menyimpan keju dalam kurun waktu yang lama atau sebentar, tak lantas mengurangi kandungan gizi di dalamnya, namun hanya merubah cita rasa yang lebih dominan.

Tekstur keju yang lembut, gurih, dan segar dihasilkan dari proses penyimpanan selama 3-6 bulan.

Baca Juga: Pada Usia Berapakah Anak Diperbolehkan Konsumsi Es Krim? Berikut Penjelasan dari Dokter Spesialis

Keju dengan tektur seperti ini lebih sering dipadukan dengan salad, dan sandwich.

Sedangkan keju yang disimpan selama 18 bulan, lebih pas dijadikan tambahan memasak, memanggang, atau campuran saus cocol.

Pada keju yang di simpan selama 24 bulan, memiliki aroma fermentasi yang cukup kuat, dengan tekstur yang lebih padat dan kering.

Baca Juga: Manchester City Mencatat Rekor Kemenangan Beruntun, Usai Mengalahkan Sheffield United Dengan Skor Tipis

Keju yang seperti ini, biasanya menjadi bahan campuran membuat salad buah.

Keju olahan biasanya dibuat menjadi saus, pasta keju, dan slice cheese.

Keju olahan memiliki aroma susu yang kuat, dan rasanya dominan asin.

Namun lain halnya dengan keju alami yang memiliki aroma bervariasi seperti earthy, nutty, sampai fruity.

Baca Juga: Situs untuk Mengecek Penggunaan Bahasa Indonesia Sehari-hari

Untuk cara penyimpanannya sendiri, keju alami jika sudah dibuka maka harus disimpan dalam kemasan yang kedap udara, sebelum akhirnya di simpan di frezzer.

Namun menyimpan dalam lemari pendingin, seiring berjalannya waktu akan merubah aroma keju alami, dan merubah tekstur, juga rasanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x