Karena diperantarai oleh kedua serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung.
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota besar beriklim lembap dan hangat.
Diperkirakan 400 juta infeksi dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahun, dengan sekitar 96 juta mengakibatkan penyakit.
Sebagian besar kasus terjadi di daerah tropis dunia, dengan risiko terbesar terjadi di anak benua India, Asia Tenggara, Cina Seatan, taiwan, Kepulauan Pasifik, Karibia, Meksiko, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan.
Baca Juga: Pertemuan BTS dan Joe Biden Jadi Sorotan Global, Akankah Kejahatan Rasial Segera Berakhir?
Gejala awal demam berdarah tergolong luas dan mirip dengan infeksi virus pada umumnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, bahkan muntah. Beberapa pasien bisa mengeluhkan nyeri menelan dan terilhat tenggorokan memerah namun pada demam berdarah dengue jarang ditemukan batuk dan pilek.
Gejala yang dapat diamati yaitu demam tinggi mendadak 2 hingga 7 hari. Kadangkala bersifat bifasik (seperti pelana kuda), dimana demam akan turun di hari ke 3 atau 4, dan hari berikutnya naik lagi. Selain itu juga terkadang ada ruam pada kulit, nyeri di bagian belakang mata.
Bahkan, bisa juga terjadi perdarahan seperti ptekie (bintik–bintik merah kehitaman pada kulit yang apabila kulit diregangkan akan tetap terlihat), mimisan, muntah darah, hingga BAB darah yang biasanya berwarna hitam.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Asam Urat Ala dr Saddam Ismail, No 6 Seringkali Diabaikan
Artikel Rekomendasi