Ini Dia Penilai Pegiat Fesyen Nasional Soal Citayam Fashion Week

- 22 September 2022, 21:52 WIB
Citayam Fashion Week.
Citayam Fashion Week. /Pikiran Rakyat/Aldiro Syahrian/

"Siapapun bisa memulai. Hanya yang saya agak sayangkan adalah pengelolaannya dan responnya baik dari masyarakat yang mengaku komunitas fesyen atau dari pemerintah sendiri. Sebenarnya kita bisa mencari solusi."

"Jadi bukan mencari suatu larangan atau peraturan, tidak. Seharusnya itu merupakan suatu inisiatif kreatif ya. Kreatif untuk berpikir, berekspresi dan sebetulnya kalau itu dikembangkan, bisa menjadi destinasi pariwisata. Dan itu bisa menghidupkan ekonomi tersendiri," lanjutnya.

Baca Juga: Hakim Agung Terkena OTT KPK, Petugas Sita Mata Uang Asing

Di sisi lain, Ketua Umum APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) Poppy Dharsono menganggap bahwa Citayam Fashion Week adalah sebuah fenomena kebersamaan yang luar biasa.

Citayam Fashion Week, menurut Poppy, adalah cara para muda-mudi untuk mengekspresikan kegalauan mereka setelah 2 tahun berdiam di rumah karena pandemi. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan tempat untuk menghibur diri.

"Untuk saya Citayam Fashion Week itu sebuah fenomena kebersamaan yang luar biasa dari putra putri kita yang setelah 2 tahun mereka tidak bisa ke mana-mana. Akhirnya yang mereka lakukan ketika sudah dibuka mereka naik kereta dari Citayam ke Dukuh Atas," jelas Poppy.

"Mereka begitu spontan ya memakai kesempatan itu untuk mengekspresikan kegalauannya mereka. Mereka ingin tempat, mereka ingin berkreasi, mereka ingin menghibur dirinya sendiri dengan fesyen yang ada, tetapi menjadi tren untuk mereka," sambungnya.

Baca Juga: MENGEJUTKAN, Leonardo DiCaprio Kencan dengan Gigi Hadid

Lebih lanjut, Poppy juga menjelaskan bahwa Citayam Fashion Week bukanlah representatif dari industri fesyen yang ada di Indonesia. Namun, fenomena tersebut merupakan fenomena sosial budaya karena pandemi.

"Terus terang itu bukan representatif dari industri fesyen yang ada di Indonesia seperti Harajuku di Jepang. Tetapi saya melihat lebih kepada fenomena sosial budaya karena pandemi, dan karena kebutuhan dari anak-anak muda untuk memiliki tempat di mana mereka bisa berekspresi," tutupnya.***

Halaman:

Editor: Gugum Budiman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x