Kasus Intip Payudara di Starbucks, Psikologi: Ini Mirip Gejala Voyeurism

- 4 Juli 2020, 15:54 WIB
Starbucks.
Starbucks. //Reuters/Leonhard Foeger

Baca Juga: Cek Fakta: Indomaret Dikabarkan Bagikan Voucher Gratis Senilai Rp 2 Juta untuk Pelanggan

"Masalahnya, yang di Starbucks itu, kita hanya melihat satu kejadian di antara semuanya. Kalau cuma satu kejadian apakah dia selalu memanfaatkan CCTV untuk bisa terangsang," katanya.

Lebih lanjut, Zoya Amirin menyatakan bahwa apa yang dilakukan oknum karyawan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual.

"Menurut saya, dia bukan voyeurism. Ini istilahnya pervert (mesum). Kalau menurut saya itu termasuk pelecehan seksual, kalau kita bilang dia gangguan jadi seolah-olah harus direhabilitasi dan tidak bertanggung jawab atas apa yang diperbuat," tutur Zoya.

Karena ini bentuk kasus pelecehan seksual, menurut Zoya, pihak Starbucks harus bertindak lebih tegas karena ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: 7 Tanda Anda Kurang Minum Air Putih, Muncul Jerawat hingga Ketombe

Dilansir dari laman Health Line, unsur utama voyeurism adalah orang yang diawasi tidak tahu sedang diamati. Orang tersebut biasanya berada di tempat di mana mereka memiliki tempat privasi, seperti rumah mereka atau area pribadi lainnya.

Gangguan voyeurism memerlukan diagnosis dari seorang profesional kesehatan mental. Mereka akan mencari hal-hal tertentu sebelum akhirnya mendiagnosis seseorang.

Seperti kebanyakan kondisi kesehatan mental lainnya, gangguan ini dapat diobati. Seorang terapis dapat membantu seseorang dengan gangguan voyeurism untuk mendapatkan kembali kendali hidup mereka.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Permenpan RB Health Line


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x