Terkenal dengan Stigma Negatif, Ternyata Tanaman ganja Memiliki Manfaat Baik

- 19 November 2020, 16:53 WIB
Ilustrasi ganja.
Ilustrasi ganja. /Pexels/aphiwat-chuangchoem

Ilmuwan yang pertama kali mempelajari tentang genus Cannabis dengan gamblang membedakan dua jenis spesies yang berbeda.

Bapak Taksonomi Tumbuhan, Linnaeus secara resmi menetapkan genus Cannabis pada 1753 ketika dia menemukan sistem binomial dari berbagai bentuk tumbuhan.

Linnaeus menambahkan kata “sativa” yang berarti kultivasi, terpelihara. Maksudnya, tanaman yang bisa dijadikan komoditi pertanian. Ini juga menunjukkan sifat utilitarian tanaman.

Dr. Andrew Wright, seorang agronomi bekerja sama dengan Laboratorium Eksperimen Pertanian Universitas Wisconsin menulis di awal abad ke 20 tepatnya tahun 1918 tentang tiga kelompok ganja yang berbeda.

“Ada tiga jenis ganja yang berbeda; yang ditanam untuk serat, lalu untuk pakan burung dan minyak, dan untuk obat-obatan,” tulis Andrew.

Baca Juga: Garuda Muda U-16 Terus Asah Kemampuan, Bima Sakti: Saya Merasa Kami Masih Banyak Kekurangannya

Pendapat umum saat ini mengakui ada tiga jenis spesies; cannabis sativa, cannabis indica, dan cannabis ruderalis.

Jenis “industri’ termasuk dalam cannabis sativa. Meskipun semua tanaman Cannabis mengandung serat batang dan memiliki banyak kegunaan dalam masyarakat primitif.

Jelaslah bahwa ganja tidak hanya bisa digunakan dalam bidang medis saja, namun bisa juga dimanfaatkan dalam bidang industri tekstil.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: australianhempparty.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini