Jatuh ke Tangan Rusia, Level Radiasi Nuklir di Chernobyl, Ukraina, Melonjak

25 Februari 2022, 18:10 WIB
Ilustrasi. Usai direbut Rusia dari Ukraina, tingkat radiasi Chernobyl meningkat. /Atomic Bomb / Pixabay

JENDELA CIANJUR - Radiasi di Chernobyl meningkat, setelah terjadinya pertempuran sengit antara tentara Rusia dan Ukraina di kawasan tersebut.

Peningkatan rasiasi di Chernobyl dilaporkan Ukraina, pada Jumat, 25 Februari 2022, sehari setelah pembangkit listrik nuklir tersebut jatuh ke bawah kekuasaan Rusia.

Dilansir Jendela Cianjur dari Reuters, Jumat, 25 Februari 2022, Badan Nuklir dan Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, mereka merekam peningkatan tingkat radiasi dari lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi.

Baca Juga: Makin Memanas Serangan Rusia, Kemenkumham Siapkan SPLP Untuk Evakuasi WNI dari Ukraina

Para ahli di badan nuklir negara tidak merinci berapa tingkat radiasi saat ini.

Akan tetapi, menurut mereka, peningkatan radioasi tersebut disebabkan oleh pergerakan peralatan militer berat di daerah itu, yang mengangkat debu radioaktif ke udara.

"Radiasi mulai meningkat. Tidak kritis untuk Kyiv untuk saat ini, tetapi kami sedang memantau," kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Baca Juga: Kiev Ukraina Jadi Sasaran Utama Serangan Rusia, Rumah Sakit Mulai Kewalahan

Situs yang masih radioaktif dari bencana nuklir 1986 terletak sekitar 100 kilometer dari Kyiv.

Tetangga Ukraina, Polandia, mengatakan, sejauh ini tidak mencatat peningkatan tingkat radiasi di wilayahnya.

Chernobyl jatuh ke tangan Rusia pada hari pertama invasi, setelah melalui pertarungan sengit.

Baca Juga: WASPADA! Aktivitas Segmen Angkola Sesar Sumatera Bisa Picu Gempa Besar, Magnitudo 7,6

Diberitakan Jendela Cianjur sebelumnya, Pasukan Rusia terus merangsek dan akhirnya berhasil menguasai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl.

Hal ini disampaikan langsung penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak pada Jum'at dini hari 25 Februari 2022 waktu setempat.

Baca Juga: 137 Orang Tewas, 316 Luka, Termasuk Warga Sipil, Hari Pertama Rusia Serang Ukraina

"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia. Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," ungkap Podolyak seperti dikutip Jendela Cianjur dari Reuters, Jumat 25 Februari 2022.

Saat pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik tersebut, para pasukan Ukraina memerangi mereka di tiga sisi pada hari Kamis 24 Februari 2022. Hal itu dilakukan setelah Moskow melancarkan serangan darat, laut dan udara.

Penyerangan ini pun merupakan yang terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Beberapa pasukan Rusia berkumpul di 'zona eksklusi' Chernobyl sebelum menyeberang ke Ukraina pada Kamis pagi, kata sumber keamanan Rusia.

Baca Juga: Ukraina Porak Poranda Diserang Rusia, Invasi Terparah Sejak Perang Dunia II

Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl sekaligus memberikan sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer, kata sumber yang sama.

Sebelumnya bencana Chernobyl di Ukraina (saat itu Uni Soviet) mengirim awan bahan nuklir ke sebagian besar Eropa pada tahun 1986 setelah uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.

Hingga akhirnya puluhan tahun kemudian, lokasi tersebut menjadi objek wisata.

Sekitar seminggu sebelum invasi Rusia ke Ukraina, zona Chernobyl ditutup untuk turis.

"Pejuang kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam tweet-nya sesaat sebelum pembangkit listrik itu diamankan.

"Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa," tegas Zelenskiy. ***

 

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler