JENDELA CIANJUR - Pagi hari tadi, Jumat, 25 Februari 2022, sekitar pukul 08:39 WIB, gempa bumi bermagnitudo (M) 6,1 mengguncang wilayah Pasaman Barat.
Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Hamsuardi mengatakan, ratusan rumah roboh akibat gempa tersebut.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa di Pasaman Barat tersebut terjadi akibat aktivitas sesar Sumatra.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, segmen angkola sesar Sumatra mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan magnitudo (M) 7,6.
"Kami mencatat segmen ini, atau segmen angkola ini, mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6," kata Dwikorita dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta, seperti dilansir Jendela Cianjur dari Antara, Jumat, 25 Februari 2022.
Skala magnitudo dikembangkan oleh seismolog asal Jepang Hiroo Kanamori dan seismolog asal Amerika Serikat Thomas C. Hanks pada tahun 1970-an.
Baca Juga: Dituding Gelapkan Pembelian Tanah, Aktor Jamal Mirdad Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Skala magnitudo gempa 7,0 - 7,9 artinya gempa besar dengan kerusakan serius.
Artikel Rekomendasi