Perang Dunia III Diambang Pintu: 2 Pesawat Tua Rusia Membuat Panik Inggris, Biden Dorong Ukraina Serang Rusia

29 April 2022, 05:15 WIB
Tu-95 Rusia /revistaoperacional.com.br

JENDELA CIANJUR - Lebih dari sepekan lalu, dua pesawat bomber rusia melintas di dekat wilayah Udara Inggris.

Peristiwa itu sempat menggetarkan Royal Air Force (RAF) hingga langsung mengirim 12 jet tempur untuk melakukan counter.

Pegiat media sosial yang juga pengusaha sukses di tanah air, Wowiek Mardigu Prasantyo melakukan analisa mengenai pergerakan angkatan udara (AU) Rusia tersebut.

Dalam tayangan video YouTube di kanal Bossman dikutip, Jumat, 29 April 2022, Rusia mengirimkan dua pesawat bomber TU-95 hingga 50 km di dekat wilayah udara Inggris.

Sebelumnya pun AU Rusia mengirimkan empat pesawat bomber di dekat wilayah udara skotlandia.

Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja mengirimkan pesawat produk tahun 1952 alias sudah lawas tersebut untuk memberikan peringatan kepada Inggris.

"Hal itu membuat panik RAF hingga langsung mengirimkan 12 jet tempur Thypoon untuk melakukan counter," ujarnya.

Baca Juga: Gelandang Anyar Persib Bandung Ricky Kambuaya Hanya Dapat Libur Singkat: Ini Panggilan Negara

Namun menurut dia, jika saja bomber yang memiliki empat mesin turbo tersebut menuju Kota London maka jet tempur Inggris tersebut bakal terlambat untuk mengantisipasinya.

"Putin sengaja mengirimkan pesawat TU-95 itu meski Rusia memiliki TU-160 yang jauh lebih modern dan canggih, ini sebagai pesan," katanya.

Seperti diketahui, Tupolev TU-160 merupakan pesawat tempur terberat di dunia yang berjenis pembom terbesar berat lepas landas maksimum.

Tak hanya ke Inggris, bomber tersebut pun kembali ke Rusia dengan melintasi Swedia dan Finlandia. Pasalnya, kedua negara tersebut berniat untuk berganung dengan NATO.

Seiring hal itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan artileri berat mereka ke Ukraina senilai 800 juta dolar AS.

Dengan demikian, lanjut Mardigu, wilayah Ukraina bakal mengalami kehancuran yang lebih parah.

Terlebih, katanya lagi, Biden tengah melobi kongres untuk memberikan tambahan bantuan ke Ukraina dengan anggaran senilai tiga kali dari APBN Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut dapat memicu terjadinya perang dunia ketiga.

Di sisi lain, Mardigu mengatakan, sejumlah warga Ukraina telah mengungsi ke barat sehingga bisa melakukan serangan balik ke Rusia di wilayahnya.

"Ukraina bakal menyerang balik Rusia," katanya.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Dibuka hingga Pintu Cimalaka: Hati Hati, Konstruksi Belum Sepenuhnya Rampung

Terkait hal itu, lanjut dia, Rusia bakal menggencarkan serangan dari tiga arah.

Sementara itu dilaporkan TASS, negara-negara Barat secara terbuka menyerukan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan menggunakan senjata yang mereka suplai ke Kiev.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis, 28 April 2022.

"Kami telah mengomentari pernyataan Deputi Menteri Pertahanan Inggris [James] Heappey tentang menyetujui serangan Ukraina terhadap target militer Rusia," katanya, "Dengan kata lain, Barat secara terbuka menyerukan Kiev untuk menyerang Rusia, bahkan dengan senjata yang diterima dari negara-negara NATO."

Menurut Zakharova, Kiev telah mengambil ini sebagai panduan untuk bertindak: selama beberapa minggu terakhir, angkatan bersenjata Ukraina telah menembaki wilayah perbatasan Rusia, yang mengakibatkan korban dan kehancuran.

Baca Juga: Sistem One Way Tol Cikampek Berlaku Pukul 17.00 WIB, Ridwan Kamil: Sistem Ganjil Genap Juga Bakal Diberlakukan

"Bukti lebih lanjut bahwa rezim [Presiden Ukraina Vladimir] Zelensky tidak independen dalam keputusannya dan sepenuhnya bergantung pada pihak luar," kata seorang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.

Dia juga menekankan bahwa aktivitas kriminal militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tidak dapat dibiarkan begitu saja. “Saya ingin Kiev dan ibu kota Barat untuk menganggap serius pernyataan Kementerian Pertahanan negara kita bahwa provokasi Ukraina lebih lanjut untuk menyerang target Rusia pasti akan mengarah pada tanggapan keras dari Rusia,” Zakharova menunjukkan.***

Editor: Gugum Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler