Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Mariupol dan Volnovakha, Ukraina, Bagaimana Kota Lain?

- 5 Maret 2022, 15:56 WIB
Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov untuk mempertahankan kota, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina 1 Maret 2022.
Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov untuk mempertahankan kota, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina 1 Maret 2022. /REUTERS/Viacheslav Ratynskyi/

JENDELA CIANJUR - Rusia mengumumkan gencatan senjata terbatas, di dua kota Ukraina, yaitu Mariupol dan Volnovakha, pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Gencatan senjata terbatas itu ditempuh untuk memungkinkan warga sipil di kedua kota untuk mengungsi dan menyelamatkan diri dari pertempuran.

Kendati demikian, dilansir Jendela Cianjur dari Reuters, Sabtu, 5 Maret 2022, Rusia tetap melanjutkan serangan luasnya di kota-kota lain Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.

Baca Juga: Lebih dari 130 Warga Palestina Terluka, Akibat Bentrokan dengan Tentara Israel di Tepi Barat

Dilaporkan kantor berita Rusia, RIA, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, unitnya telah membuka koridor kemanusiaan di dekat kota Mariupol dan Volnovakha yang dikepung oleh pasukannya.

Warga Mariupol diberi waktu selama lima jam untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan kota tersebut, kata pejabat kota itu.

Namun, dilaporkan Reuters, tidak ada konfirmasi segera bahwa penembakan telah berhenti dan tidak jelas apakah gencatan senjata akan diperpanjang ke daerah lain, atau berapa lama akan berlangsung.

Baca Juga: 58 Orang Tewas, 200 Luka-Luka, dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Pakistan

Namun, RIS melaporkan, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan serangan luas akan berlanjut di Ukraina, pada invasi hari kesepuluh ini.

Badan-badan bantuan telah memperingatkan bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung ketika makanan, air dan pasokan medis menipis dan pengungsi mengalir ke Ukraina barat dan negara-negara Eropa tetangga.

Seorang perunding Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa putaran kedua pembicaraan gencatan senjata dengan Rusia tidak membuahkan hasil yang diharapkan Kyiv

Baca Juga: Gejala Setara Flu Musiman, Omicron Lebih Mematikan, Kata Ilmuwan Jepang

Akan tetapi, kedua belah pihak telah mencapai kesepahaman dalam menciptakan koridor kemanusiaan.

Mykhailo Podolyak mengatakan, kedua pihak mempertimbangkan kemungkinan gencatan senjata sementara di beberapa daerah untuk memungkinkan evakuasi warga. 

Pasalnya, di sejumlah titilk, sepertyi di kota pelabuhan tenggara Mariupol sudah tidak ada air, panas atau listrik dan makanan hampir habis, menurut Walikota Vadym Boychenko. "Kami hanya dihancurkan," katanya.

Baca Juga: Ketum PP Muhammadiyah Tegaskan Perang Rusia - Ukraina Bukan Masalah Agama, Desak PBB Hentikan Perang

Layanan komunikasi khusus dan perlindungan informasi negara Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah memfokuskan upaya untuk mengepung Kyiv dan Kharkiv, kota terbesar kedua, sementara bertujuan untuk membangun jembatan darat ke Krimea.

Kyiv, di jalur kolom lapis baja Rusia yang terhenti di luar ibukota Ukraina selama berhari-hari, kembali diserang, dengan ledakan terdengar dari pusat kota.

Outlet media Ukraina Suspilne mengutip pihak berwenang di Sumy, sekitar 300 km (190 mil) timur Kyiv, yang mengatakan bahwa ada risiko pertempuran di jalan-jalan kota, mendesak penduduk untuk tinggal di tempat penampungan.***

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini