Telah Diuji Pada Putrinya, Putin Tawarkan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia ke PBB Secara Gratis

- 23 September 2020, 10:38 WIB
Vladmir Putin umumkan vaksin corona pertama buatan negaranya
Vladmir Putin umumkan vaksin corona pertama buatan negaranya /Instagram @rbth_indonesia

PR CIANJUR - Pidato Presiden Rusia Vladmir Putin pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) salah satunya menyoal pandemi Covid-19.

Pada pidatonya, Puting menyebut Rusia telah berhasil membuat vaksin Covid-19 yang diberi nama Sputnik V.

Sputnik V merupakan vaksi Covid-19 pertama di dunia yang telah diuji kepada lebih dari 2000 orang.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu ini untuk Sambut Gajian

Namun banyak ilmuwan masih khawatir vaksin tersebut belum siap digunakan secara luas.

Dalam pidatonya tersebut, Selasa 23 September 2020 dari Moskow, Putin menawarkan Sputnik V kepada PBB secara gratis.

"Siapapun dari kita bisa terkena virus berbahaya ini. Virus ini dapat menyerang staf PBB, markas besarnya, dan berbagai entitas di kawasan," kata Putin dikutip dari Pikiran-rakyat.com dari Nzherald.

"Rusia siap menawarkan kepada pekerja di PBB bantuan yang diperlukan dan memenuhi syarat, dan secara khusus mengusulkan untuk memasok vaksin kami secara gratis kepada karyawan organisasi dan anak perusahaan yang menjadi sukarelawan untuk vaksinasi," tambahnya.

Baca Juga: Negaranya Dibayangi Kemiskinan, Ramos Horta Sebut Bank BUMN Indonesia 'Menjagal' Ekonomi Timor Leste

Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya pada artikel "Putin Tawarkan Vaksin Virus Corona Buatan Rusia Secara Gratis ke PBB". Putin sebelumnya mengumumkan vaksin Sputnik V sudah diuji kepada putrinya sendiri.

Ia juga menyebutkan tawaran vaksin buatan Rusia sebagai tanggapan dari beberapa kolega tentang Sputnik V.

Karyawan dan staff PBB tidak menanggapi apakah mereka akan menerima tawaran vaksin dari Putin.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan di jurnal Lancet, pengembang vaksin Rusia mengatakan Sputnik V itu tampaknya aman dan memicu respons antibodi pada semua 40 relawan yang diuji.

Baca Juga: FPI dan Alumni 212 Keluarkan Maklumat, Menggesa Pemerintah Tunda Pilkada 2020

Namun, penulis dalam jurnal itu mencatat bahwa sampel dari uji klinisnya hanya sedikit, dan para relawannya juga hanya dipantau selama 42 hari.

Selain Sputnik V vaksin lain yang juga menjanjikan dalam tes awal sekarang sedang dipelajari lebih luas pada puluhan ribu orang di beberapa negara.

Media Rusia melaporkan bahwa direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, memuji vaksin Sputnik V setelah pertemuan dengan Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko di Moskow.

Media Tass mengutip Kluge yang mengatakan bahwa WHO menghargai upaya Rusia dalam mengembangkan vaksin melawan virus corona, dan menyebut Sputnik V aman dan efektif.

Baca Juga: Tagar #wuhan Trending di Twitter, Tentang Pesta di Club Malam Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Pejabat Rusia telah mempertahankan vaksin Sputnik V di panggung dunia, karena perusahaan farmasi di seluruh dunia berlomba untuk memasarkan vaksin yang efektif dalam skala massal.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x