Menurut ulasan Tripadvisor yang diposting Barnes pada bulan Juli 2020 lalu, ia bertemu dengan staf yang tidak ramah dan bertindak seolah-olah mereka tidak ingin ada orang di sini.
Pihak Resor Sea View mengatakan tindakan hukum hanya diambil karena Barnes telah menulis banyak ulasan di berbagai situs selama beberapa minggu terakhir.
Pernyataan resor itu diposting di Twitter oleh Richard Barrow , seorang blogger perjalanan dengan lebih dari 167.000 pengikut.
Baca Juga: Demonstrasi Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja Berlangsung Hingga 1 Oktober, Ini Tuntutan Buruh
"Undang-undang pertahanan Thailand sangat ketat, khususnya dalam hal konten online. Beberapa minggu yang lalu, seorang teman ditangkap di sekolahnya karena memposting ulasan berbintang satu di peta Google tentang resor yang dia kunjungi di Koh Chang," tulisnya.
Salah satu yang diposting pada bulan Juni 2020 di Tripadvisor menuduh resort tersebut melakukan 'perbudakan modern'.
Thailand’s defamation laws are very severe, in particular when it comes to online content. A couple of weeks ago, a friend of a friend was arrested at his school for posting a one star review on Google maps about a resort he visited on Koh Chang. Yes, you heard right [THREAD] pic.twitter.com/18YDRoWit1— Richard Barrow in Thailand ???????????????? (@RichardBarrow) September 26, 2020
"Kami memilih untuk mengajukan keluhan sebagai pencegah, karena kami memahami dia (Barnes) mungkin terus menulis ulasan negatif minggu demi minggu di masa mendatang," kata kata pihak resort.
Resor Sea View juga menambahkan karyawannya telah berusaha menghubungi Barnes sebelum mengajukan gugatan secara hukum.
Baca Juga: Temukan Covid-19 di Makanan Beku, Tiongkok Hentikan Impor dari Brazil, Rusia, dan Indonesia
Artikel Rekomendasi