"Perbatasan antara keduanya dianggap sebagai salah satu yang paling termiliterisasi di dunia," kata Laurence Broers, direktur program Kaukasus di Conciliation Resources, sebuah kelompok pembangun perdamaian.
Baca Juga: Demonstrasi Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja Berlangsung Hingga 1 Oktober, Ini Tuntutan Buruh
"Kita memiliki situasi di mana perang parit yang terjadi di Eropa lebih dari 100 tahun setelah perang dunia pertama," tambahnya.
Beberapa elemen di kedua belah pihak berusaha untuk memasukkan konflik dalam istilah agama.
Mengapa Armenia-Azerbaijan saat ini bentrok?
Revolusi Armenia pada tahun 2016 mengantarkan generasi baru kepemimpinan dan meningkatkan harapan bahwa konflik Nagorno-Karabakh dapat bergerak menuju penyelesaian.
Aspirasi tersebut sejak itu menyusut ketika perdana menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengambil garis tegas tentang masalah yang mirip dengan pendahulunya.
Baca Juga: Temukan Covid-19 di Makanan Beku, Tiongkok Hentikan Impor dari Brazil, Rusia, dan Indonesia
Laurence Broers mengatakan dengan kondisi pandemi virus corona yang berdampak pada harga minyak dan gas Azerbaijan, diduga para penguasa memutuskan sekarang adalah waktu yang tepat untuk bertindak.
"Mereka berpikir mungkin itu ide untuk melakukan operasi sekarang, mengerahkan penduduk di sekitar bendera, membuat beberapa keuntungan teritorial dan memasuki kembali proses perdamaian dari posisi yang kuat,” kata Broers.
Artikel Rekomendasi