Superkomputer Jepang Fugaku Klaim Face Shield Sama Sekali Tidak Efektif Menangkal Penularan Covid-19

- 30 September 2020, 08:49 WIB
Face Shield Tidak Efektif Cegah Virus Corona.
Face Shield Tidak Efektif Cegah Virus Corona. /Freepik/

PR CIANJUR - Face shield atau pelindung wajah diklain Superkomputer Jepang Fugaku sama sekali tidak efektif melindungi penularan virus corona melalui udara (Aerosol).

Sekitar setengah dari tetesan atau droplet berukuran 50 mikrometer atau lebih lolos dari face shield, dan hampir 100 persen droplet di udara berukuran kurang dari 5 mikrometer juga lolos, Menurut Riken, lembaga penelitian yang didukung pemerintah Jepang.

Akan tetapi penggunaan face shield bukan tak berguna.

Baca Juga: Pendaftaran dan Pemeriksaan Sunat Gratis Satgas TMMD Reguler Brebes

Alat ini masih dapat membatasi paparan droplet, dengan begitu dapat meningkatkan perlindungan tambahan setelah menggunakan masker.

"Mengenakan face shield tanpa sarana perlindungan lain tidak menawarkan perlindungan, dan sama sekali bukan pengganti masker," kata Makoto Tsubokura, ketua tim di pusat ilmu komputasi Riken, dikutip Pikiran-rakyat.com dari ZME Science.

Tsubokura menambahkan pada orang yang tidak dapat menggunakan masker (yang memiliki masalah pernapasan), dapat mempertimbangkan untuk hanya menggunakan face shield.

Baca Juga: Pemkab Banyumas Siapkan 4.000 Tes Usap, di Lingkungan Klaster Pondok Pesantren ada Komorbid

Face shield semakin populer terutama di industri perhotelan, karena menawarkan cara yang tidak terlalu rumit bagi bisnis untuk melindungi karyawan mereka.

Namun berdasarkan temuan terbaru, penggunaan face shield bukan praktik yang baik, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Studi Jepang Klaim Face Shield Tak Efektif Tahan Penyebaran Virus Corona, Simak Penjelasannya".

Superkomputer Jepang, Fugaku merupakan yang tercepat di dunia dan telah memberikan masukan yang berharga tentang pandemi virus corona.

Baca Juga: Pengerjaan Plat Duiker Ketigas di Jalan TMMD Reguler Brebes

Superkomputer yang memiliki nilai 130 miliar Yen atau setara Rp18,3 triliun, baru-baru ini menemukan bahwa masker yang terbuat dari kain (bukan tenunan) lebih efektif dalam memblokir penyebaran virus daripada dari kapas atau polyester.

"Yang paling berbahaya adalah tidak memakai masker hanya karena cuacanya panas. Penting untuk memakai masker," kaata Makoto Tsubokura.

Meskipun Fugaku tidak akan beroperasi penuh hingga tahun depan, para ahli berharap superkomputer ini akan membantu mengidentifikasi pengobatan Covid-19 dari sekitar 2.000 obat yang ada, termasuk yang belum mencapai tahap uji klinis.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini