Warga Paris Lebih Peduli Covid-19 Dibanding Amukan Warga Muslim Sedunia

- 28 Oktober 2020, 09:25 WIB
Menara Eiffel di Kota Paris, Perancis.
Menara Eiffel di Kota Paris, Perancis. /Pexels

PR CIANJUR - Dua masalah besar saat ini sedang menggerogoti Prancis dan Kota Paris.

Adanya kenaikan pandemi Covid-19 yang terjadi di negara tersebut adalah masalah pertama.

Masalah kedua adalah terkait persoalan amarah warga muslim dunia terhadap sikap Presiden Emmanuel Macron yang terlalu keras dalam menghukum dan membuat kebijakan terhadap umat islam.

Baca Juga: Arief Poyuono Sebut Tak Ada Alasan Tepat Bagi Menaker untuk TIdak Menaikan UMP 2021

Kini warga Paris pun menjelaskan tentang hal yang lebih mereka perhatikan antara kedua masalah berat ini.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Silouane Tessak, warga dan pelajar di kota Paris menyatakan dia lebih peduli tentang masalah persebaran Covid-19.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk mengurusi ini (amukan muslim dunia).

"Sudah sangat banyak hal terjadi di dunia terutama dengan masalah krisis kesehatan ini. Apakah ini waktu yang tepat untuk membahas hal karena pertengkaran politik?" jelasnya yang tinggal di utara kota Paris.

Selain itu, warga lainnya menyatakan bahwa drama umat muslim yang disebabkan kekecewaan terhadap Emmanuel Macron bisa menjadi pengalih sempurna untuk mengetahui situasi Covid-19 yang sekarang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Ade Londok Temui Korban Umpatan Kasarnya di Garut, Sekaligus Dapat Pesan yang Dalam

"Saya berharap masyarakat bisa mengambil tindakan yang pintar untuk mundur dari hal ini.

"Kesalahan ada di kedua belah pihak, baik dari Macron ataupun Erdogan. Tetapi kami tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan ini sekarang," jelas warga lainnya, Lucien Dupont.

Kemarahan umat muslim dunia terhadap Prancis sudah terjadi karena beberapa hal, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Dihadapkan Dua Masalah, Warga Paris Lebih Peduli Covid-19 Dibanding Amukan Warga Muslim Sedunia".

Pada awal Oktober 2020 kemarin, Macron menyatakan bahwa Islam adalah agama yang berada dalam 'krisis' ketika berada di seluruh dunia.

Baca Juga: Pemerintah Disebut Ma'ruf Amin Beri Perhatian Khusus pada Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Ia juga menyatakan pihaknya ingin mengubah aliran Islam konservatif di Prancis agar lebih sesuai pada demokrasi yang berlaku di sana.

Presiden Turki, Erdogan yang bingung melihat Macron menyatakan bahwa sang presiden mungkin harus melakukan 'pengecekan mental'.

Pemerintah Prancis pun langsung menarik kedutaannya di Turki karena menganggap apa yang dilakukan oleh Erdogan sebagai tindakan 'kasar'.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x