Salah Satu Pesantren di Tasikmalaya Tolak Kedatangan Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Uu: Saya Memahami

1 Oktober 2020, 19:49 WIB
Wagub Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. /Pikiran-rakyat.com/Aris Mohamad F/

PR CIANJUR - Penolakan pimpinan dan pengurus salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya terhadap kedatangan tim gugus tugas Covid-19 Jawa Barat (Jabar) disayangkan oleh Wakil Gubernur Jabar H. Uu Ruzhanul Ulum.

Uu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COvid-19 Jabar ini datang bersama tim untuk memberikan bantuan peralatan tes Covid-19.

Karena diketahui ada 86 orang, mulai dari santri hingga pengurus pondok pesantren, yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tasikmalaya.

Baca Juga: Positif Covid-19 Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya Bertambah 53 Kasus per 1 Oktober 2020

"Padahal hari ini saya itu ditugaskan oleh Pak Gubernur untuk ke Kota/Kabupaten Tasikmalaya memberikan bantuan alat tes covid-19 kepada pondok pesantren. Karena sesuai informasi yang diterima oleh pak Gubernur, bahwa ada kluster pesantren di kota/kabupaten Tasikmalaya," jelas Uu, Kamis, 1 Oktober 2020.

Ia bersama tim Gugus Tugas Covid-19 provinsi Jawa Barat ini hendak memeriksa dan memastikan penyebaran Covid-19 di pesantren tersebut. Namun rencana kedatangannya mendapatkan penolakan pengurus pondok pesantren yang hendak didatangi.

"Padahal kehadiran kami adalah untuk mengambil sebuah solusi atau mengantisipasi. Karena yang kami terima dari pemerintah daerah ada hal-hal yang perlu diantisipasi dan ditindaklanjuti," papar Uu.

Baca Juga: Terkait Keinginan Papua untuk Lepas dari NKRI, Mahfud MD: Tidak Ada Negosiasi

Meski begitu, dirinya mengaku tetap sangat takdim dan menghormati pengurus dan pimpinan pondok pesantren tersebut. Karena niatnya hanya untuk memastikan agar kasus Covid-19 ini tidak semakin bertambah.

"Saya sangat memahami dan menghargai dan saya menghormati kepada pimpinan pondok pesantren," tambahnya, sebagaimana diberitakan Pikiran.Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Uu Sayangkan Ada Pesantren di Tasikmalaya Tolak Kedatangan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat".

Sehingga ia mengaku tidak akan memaksakan karena mungkin pimpinan pondok pesantren mempunyai cara dan jurus jitu dalam menghadapi masalah seperti ini. Sebab dikatakan dia, yang mengetahui di internal pondok pesantren yakni kiai itu sendiri.

"Saya menghormati dengan penuh ketawaduan dan penghormatan kepada kiai," ujar Uu.

Baca Juga: Ketua MUI Tanjungbalai Terancam Sanksi Usai Sandingkan Foto Ma'ruf Amin dengan Bintang Film Dewasa

Oleh karena itu, Uu berharap kepada pimpinan pondok pesantren dimanapun di Jawa Barat jika ada gejala atau kasus Covid-19 dan lainnya di pondok pesantren, jangan sungkan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pimpinan daerah. Jangan sampai ditutupi seolah tidak ada.

Pasalnya jika seperti ini khawatir akan bertambah orang yang terpapar covid-19.

"Harapan kepada seluruh pondok pesantren memperketat protokol kesehatan baik oleh para santri dan ajengan di kompleks pesantren dan melakukan pola hidup bersih dan sehat," ajak Uu.***(Aris Mohamad Fitrian/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler