Sumber Data Publikasi PPCR Pikobar Sekarang Lebih Canggih Dari Manual Jadi Sistem NAR

- 13 Februari 2022, 14:11 WIB
Tampilan aplikasi Pikobar. Inilah 7 Inovasi Unggulan Jabar di Ajang IGA 2021, Nomor 1 Raih Penghargaan Inovasi Terbaik se-Asia Pasifik.
Tampilan aplikasi Pikobar. Inilah 7 Inovasi Unggulan Jabar di Ajang IGA 2021, Nomor 1 Raih Penghargaan Inovasi Terbaik se-Asia Pasifik. /Tangkapan Layar pikobar.jabarprov.go.id/

JENDELA CIANJUR----Pemprov Jabar terus memperbaiki sistem informasinya. Salah satunya, sumber pencatatan data pengujian COVID-19 di Jawa Barat yang ditampilkan di Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar atau Pikobar. Sebelumnya, manual tapi sekarang lebih canggih karena telah beralih ke sistem mahadata Kementerian Kesehatan National All Record.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi, perpindahan sumber data pengujian ini, dilakukan sebagai upaya dalam mewujudkan satu sumber data COVID-19.

"Dengan perpindahan (sumber) data ini manfaat bagi masyarakat dapat memperoleh informasi data yang seragam," ujar Nina Susana Dewi, di Kota Bandung, akhir pekan ini.

Baca Juga: Tahun Ini Jabar Tetapkan Ada 37 Warisan Budaya Tak Benda, Ini Daftarnya

Menurut Nina, sepanjang tahun 2020-2021, Tim Pikobar melakukan rekap data pengujian secara harian dengan mengambil dan melakukan kompilasi data gabungan dari 54 laboratorium (lab) melalui Google Form dari laboratorium jejaring, koordinator wilayah, dan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten. Adapun estimasi waktu pengolahan data dilakukan hingga empat jam setiap harinya.

Melalui sistem NAR, kata dia, kini data agregat yang ditampilkan Pikobar akan bersumber dari 154 laboratorium di Jabar yang diakui pemerintah. Jadi, sasaran jumlah lab pencatatan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Tak Hanya Komnas HAM, KSP Langsung Turun ke Desa Wadas Ini yang Dicurhatkan Warga!

Nina mengatakan, perpindahan sumber data dari pusat ini menyebabkan adanya lonjakan data pengujian yang signifikan, yakni sebanyak 2.076.506 data pengujian per 9 Februari 2022. Sementara, data pengujian pada 9 Februari sendiri mencapai 26.624 (diambil dari 154 lab).

"Setelah ada penyesuaian terhadap lonjakan data, kedepannya perbedaan data harian akan menipis menyesuaikan dengan keadaan di lapangan," katanya.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan Nelayan KM Luragung yang Hilang dalam Keadaan Meninggal

Halaman:

Editor: Arlad


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah