Setelah Darahnya Diambil dalam Uji Coba Vaksin Covid-19, Ini Kata Ridwan Kamil

- 30 September 2020, 15:49 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama tiga pimpinan Forkopimda Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama tiga pimpinan Forkopimda Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi. /Tangkapan layar Humas Jabar/

PR CIANJUR - Rabu, 30 September 2020 merupakan kunjungan keempat dalam uji coba klinis vaksin Covid-19 bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama tiga pimpinan Forkopimda Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Berlangsung di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Ridwan Kamil dan jajaran Forkopimda, saat itu menjalani pengambilan darah pertama, setelah dua pekan sebelumnya diimunisasi kedua di tempat yang sama.

Pada kesempatan tersebut pun, Ridwan mengungkapkan kemungkinan besar dampak vaksin akan mulai terasa pada 2022 karena pada 2021 proses pengetesan, eksperimen, produksi dan distribusi serta penyuntikan vaksin berlangsung.

Baca Juga: Kasus Positif Corona Indonesia Naik Jadi 287.008 Orang per 30 September 2020

Ridwan menuturkan, setelah pengambilan darah yang pertama harusnya darah mereka bereaksi setelah dua minggu ini.

Harapannya, terjadi reaksi peningkatan antibodi sesuai yang diharapkan mendekati 90% sehingga bisa dikategorikan memiliki imunitas terhadap Covid-19.

"Nah pengambilan tes darah ini tidak bisa hanya sekali akan dilanjutkan pengetesan terakhir di bulan Desember. Jadi di bulan Desember pengambilan darah itu akan dilakukan yang kedua dan final," tutur dia.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Darahnya Diambil dalam Uji Coba Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Kehidupan Normal Bisa Dimulai 2022".

Baca Juga: Putra MT Haryono Saksi Hidup G30S PKI: Ayah Ditembak dari Belakang

"Setelah itu akan diteliti kemungkinan hasil akhirnya. Mohon doanya pengambilan darah pertama hasilnya bagus kemudian pengambilan darah kedua di Desember juga bagus mengkonfirmasi kesuksesan vaksin," ujar Ridwan melanjutkan.

Menurut Ridwan, setelah Desember akan ada dua kemungkinan karena prosedurnya setelah Desember itu, masih ada 3 bulan sampai Maret untuk pengecekan dampak kesehatan dari peserta uji klinis vaksin.

Tapi karena urgensi dan emergency covid ini luar biasa kemungkinan sampai Desember ada kesimpulan.

Baca Juga: 7 Poin Baru RUU Cipta Kerja Disebut Untungkan Kaum Buru, Seperti Ini Isinya

"Kalau kesimpulannya baik sambil berproses menuju Maret mungkin produksi vaksin yang kita lakukan bisa kita mulai di Biofarma, " kata dia.

"Saya amati memang sudah ada merk vaksin-vaksin lain tapi jumlahnya terbatas dan tidak diproduksi di dalam negeri sehingga saya kira dari semua yang ada ini, yang paling bisa kita andalkan adalah yang diproduksi di Biofarma, di dalam negeri dengan jumlah kapasitas sesuai kita harapkan, dengan sepuluh atau ratus juta dikali dua kali suntikan," kata dia melanjutkan.

Hidup benar-benar normal 2022

Ridwan Kamil pun sudah memonitor sekaligus mendukung pemerintah pusat, yang sedang melakukan simulasi distribusi logistik karena tanah Indonesia kepulauan yang menjadi tantangan dalam distribusi logistik.

"Setelah distribusi logistik kita doakan proses penyuntikan juga bisa berlangsung tidak terlalu lama. Maka dari ini saya menyampaikan secara transparan apa adanya, harus siap-siap secara mental kita bersiap bahwa proses ini mungkin sepanjang 2021 sehingga normalitasnya mungkin baru betul betul hadir di 2022," kata dia.

Baca Juga: Telan Pil Pahit, Walt Disney PHK 28.000 Karyawannya Akibat Pandemi Covid-19

Diakui dia, hal itu merupakan sesuatu yang tidak enak didengar. Tapi Ridwan menyampaikan agar semua pihak bersiap dengan proses yang panjang ini.

Dari proses eksperimen, testing, produksi, distribusi produksi, penyuntikan dan lainnya.

"Tapi di sisi lain kami terus upayakan agar epidemiologi ini bisa berlangsung lebih baik," kata dia.***(Novianti Nurulliah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x