Ciamis Masuk Peringkat 16 Indeks Bencana Nasional, Ratusan Rumah Direndam Banjir

- 28 Oktober 2020, 11:40 WIB
SEBUAH mobil mencoba menerjang banjir di depan kawasan Pasar Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat, Selasa 27 Oktober 2020 siang.
SEBUAH mobil mencoba menerjang banjir di depan kawasan Pasar Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat, Selasa 27 Oktober 2020 siang. /DeskJabar/

PR CIANJUR - Meskipun saat libur panjang hingga akhir Bulan Oktober 2020, seluruh camat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diminta tidak meninggalkan wilayah kerja.

Hal tersebut karena hujan yang belakangan ini lebih sering mengguyur tatar galuh, berpotensi munculnya bencana.

Kabupaten Ciamis terendam banjir akibat meluapnya tiga aliran sungai, ratusan rumah di wilayah Kecamatan Banjaranyar dan Banjarsari terendam.

Baca Juga: Disebut Sudah Muak dengan Berita Hoaks Donald Trump, Hacker Retas Situs Kampanye Presiden

Berdasar indeks peta kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Ciamis berada di peringkat 16 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sedangkan di Provinsi Jawa barat, berada di posisi 5.

“Saya minta seluruh camat, terutama yang wilayahnya rentan bencana tidak meninggalkan tempat selama libur panjang. Dengan demikian, setiap saat apabila dibutuhkan dapat langsung mengambil tindakan,” tutur Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, usai memimpin Apel Sinergitas Penanggulangan Bencana, Selasa, 27 Oktober 2020, di halaman pendopo Ciamis.

Dalam situasi seperti saat ini, lanjutnya para camat dituntut lebih meningkatkan kewaspadaan.

Termasuk mempersiapkan langkah antisipasi dengan melakukan pengurangan risiko bencana, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Ratusan Rumah Direndam Banjir, Ciamis Masuk Peringkat 16 Indeks Bencana Nasional".

Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Minta Perlindungan Komisi III DPR Usai Dirinya Ditetapkan Sebagai Tersangka

“Bencana longsor, banjir dan lainnya dapat terjadi kapan saja, sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan berdasar indek peta kebencanaan BNPB tahun 2020, Kabupaten Ciamis berada di posisi 16 dari 494 kabupaten di Indonesia, dan urutan 5 dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Dengan demikian, kabupaten Ciamis termasuk daerah dengan kerawanan tinggi.

Dari seluruh kecamatan, terdapat beberapa wilayah rawan longsor dan banjir, di antaranya Kecamatan Banjaranyar, Banjarsari, Pamarican, Lakbok dan Purwadadi. Sedangkan untuk pergerakan tanah di antaranya Kecamatan Tambaksari, Panjalu, Panumbangan dan Cihaurbeuti.

“Potensi bencana di Ciamis, mulai dari banjir dan longsor, seperti yang terjadi saat ini terjadi, tanah bergerak, puting beliung dan lainnya. Kondisi ini memang harus harus dihadapi. Salah satunya adalah mengedepankan deteksi dini,” jelasnya.

Baca Juga: Iran Klaim Amerika Serikat Terlalu Banyak Beri Sanksi, Sudah Banyak Ambil Minyak di Negaranya

Untuk itu, tambahnya, masyarakat harus dapat lebih mengenali potensi bahaya yang ada di sekitarnya. Dengan demikian dapat mengambil persiapan atau langkah apabila terjadi berncana. Selain itu bersama dengan seluruh potensi yang ada di wilayah lebih meningkatkan deteksi dini.

“Masyarakat harus diberi pemahaman menyangkut kondisi serta ancaman yang ada di sekitarnya. Saling mengingatkan serta meningkatkan kewaspadaan. Deteksi dini sangat dibutuhkan, sehingga jika ada bencana diharapkan tidak ada korban jiwa,” ujar Herdiat.

Menyinggung soal perlengkapan Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Herdiat mengatakan jumlah dan jenisnya masih harus ditambah. Selain kuantitas, lanjutnya juga kualitasnya ditambah.

Baca Juga: Faisal Basri Desak Pemerintah Bersikap pada Pernyataan Macron, Tuntut Minta Maaf Pada Umat Islam

“Memang secara umum peralatan sudah ada, akan tetapi masih kurang. Oleh karenanya perlu ditambah, tidak hanya soal kuantitas saja akan tetapi juga kualitas,” katanya.***(Nurhandoko/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x