5 Fakta Tentang Suku Sunda yang Wajib Diketahui Masyarakat Jawa Barat

- 17 November 2020, 21:39 WIB
Ilustrasi kebudayaan suku sund.
Ilustrasi kebudayaan suku sund. /Pixabay

Hal tersebut ada setelah budaya Sunda terpengaruh oleh budaya Jawa Mataram-Islam sebagai dampak perluasan kekuasaan politik Sultan Agung Hanyokrokusumo dan trah penggantinya ke bagian barat Jawa.

Unggah-ungguhing boso Jowo diserap ke dalam bahasa Sunda menjadi unggah-ungguh basa Sunda. Maka dimulailah penggunaan bahasa lemes, satata, kasar.

Tiga tingkatan bahasa tersebut digunakan untuk orang yang lebih muda, seusia, dan kepada orang yang lebih tua.

Baca Juga: Rotasi di Tubuh Polri, Dari Kapolda sampai Kapolres Berganti Jabatan (1)

Sejauh ini bahasa Sunda terhalus adalah bahasa Sunda daerah Priangan (Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasik, Sumedang, Ciamis) seperti diungkapkan oleh Aah C. Ischak dalam bukunya Mengenal Tembang Sunda Cianjuran (2006).

4. Masyarakat Adat di Wilayah Sunda

Beberapa kampung Adat terdapat di wilayah Sunda. Umumnya, mereka adalah penganut aliran kepercayaan lokal bernama Sunda Wiwitan, yang berarti Sunda yang asal atau Sunda yang suci.

Salah tiga Kampung Adat tersebut adalah Kampung Adat Ciptagelar di daerah perbatasan Sukabumi-Banten bagian selatan, Kampung Adat di Cigugur, Kuningan, dan Kampung Adat Cireundeu, Cimahi.

Khusus untuk Kampung Adat Cireundeu, Cimahi warganya sudah satu abad lebih tidak mengonsumsi nasi sebagai bahan makanan pokok. Sebagai gantinya, mereka mengganti beras nasi dengan beras singkong yang diberi nama rasi.

Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa: Format Digitalisasi Sistem Menjadi Sangat Penting

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Edi S. Ekadjati Kebudayaan Sunda; Suatu Pendekatan Sejarah Aah C. Ischak, Mengenal Tembang Sunda Cianjuran


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah