Kisah Seorang Sopir Bernama Muhsin Syafi'i yang Kewaliannya Dibongkar Mbah Hamid Pasuruan

- 7 Juli 2022, 09:25 WIB
Kisah Mbah Hamid Pasuruan membongkar kewalian seorang sopir bernama Muhsin Syafi'i.
Kisah Mbah Hamid Pasuruan membongkar kewalian seorang sopir bernama Muhsin Syafi'i. /Tangkapan layar facebook/ Dimas Qudsy/

JENDELA CIANJUR - Kiai Hamid Bin Abdullah Bin Umat Pasuruan atau karib disapa Mbah Hamid adalah seorang kiai karismastik yang sangat tersohor derajat kewaliannya.

Mbah Hamid membongkar kewalian seorang sopir pribadi bernama Muhsin yang berasal dari Bululawang, Malang, Jawa Timur.

Sekedar informasi, Wali Allah memang memiliki tingkatan berbeda-beda. Salah satu tingkatannya adalah seseorang tersebut tidak menyadari jika dirinya adalah seorang Wali Allah.

Namun begitu, Wali Allah lain bisa mengetahui bahwa seseorang yang dianggap biasa, rupanya adalah seorang Wali Allah.

Baca Juga: BACAAN SURAT Yasin 83 Ayat dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Hal inilah yang pernah terjadi oleh Muhsin. Sebab, Mbah Hamid Pasuruan menyebut jika dirinya adalah seorang Wali Allah.

Ini adalah kisah nyata dari seseora g bernama Muhsin. Sebelum menjadi Wali Allah dan pengasuh pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai ribuan orang, Muhsin adalah seorang sopir pribadi juragan di daerah Malang, Jawa Timur.

Suatu hari, Muhsin diminta sang majikan yang bermukim di Bululawang untuk mengantarkannya ke daerah Pasuruan, Jawa Timur.

Rupanya, sang majikan ingin bersilaturahmi ke kediaman salah satu kiai besar yang derajat kewaliannya sangat tersohor. Ia adalah Kiai Hamid bin Abdullah bin Umar.

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Anxiety dengan Cara Islami Menurut Ustadz Adi Hidayat

Sebagai seorang sopir yang baik, Muhsin kemudian mengantarkan sang majikan ke kediaman Mbah Hamid.

Menempuh jarak sekitar satu jam, Muhsin dan majikannya tiba di kediaman Mbah Hamid.

Saat tiba, Muhsin tidak mengantar majikannya untuk masuk ke dalam ruang tamu di kediaman sang kiai. Sebab, sebagai seorang sopir, ia merasa sebaiknya harus menunggu majikannya di luar rumah.

Namun ternyata, Mbah Hamid justru menolak kedatangan majikannya, jika dirinya tidak ikut mengajak Muhsin masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Bolehkah Mendoakan Orang Tua yang Sudah Meninggal dalam Keadaan Non-Muslim? Ini Jawaban Buya Yahya

Mendengar ucapan Mbah Hamid, sang majikan kemudian menghampiri Muhsin dan memintanya untuk ikut masuk.

"Kiai Hamid tidak mau menerima kedatanganku kalau kamu tidak ikut masuk," ujar sang majikan kepada Muhsin mengutip dari kanal YouTube PAW Channel dengan judul video "Mbah Hamid bongkar kewalian seorang sopir, bikin tertunduk malu?", Pada Kamis 7 Juli 2022.

Mendengar ucapan majikannya itu Muhsin pun terheran-heran. Ia lantas bertanya dalam hati kenapa kiai itu tidak mau menerima majikanku kalau aku tidak ikut ke dalam akhirnya?

Muhsin pun kemudian ikut masuk ke ruang tamu. Barulah Kiai Hamid menyambut sang majikan dan dirinya dengan hangat.

Baca Juga: Amalan Malam Jumat, Waktu Mustajab untuk Berdoa

Saat mengobrol tiba-tiba Kiai Hamid bertanya kepada Muhsin amalan-amalan apa yang dijalaninya selama ini. Muhsin pun menjawab ia hanya menjalani berbagi amalan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

"Tadi kenapa Mbah Yai menolak kedatangan saya ketika saya masuk sendirian dan bilang tidak akan menerima kedatangan saya apabila tidak mengajak sopir saya juga," tanya sang majikan kepada Mbah Hamid.

"Ia akan jadi wali dan akan memiliki pondok pesantren yang besar. Saya sudah melihat tanda-tandanya makanya saya menolak kedatanganmu kalau tidak kamu ajak sang wali," Kiai Hamid menjelaskan.

Baca Juga: Hanya 4 Jenis Burung Ini yang Disebut di Dalam Al Quran, Ada yang Selalu Menyembah Allah SWT

Muhsin yang mendengar kata-kata Mbah Hamid hanya bisa mendundukkan kepalanya.

Ia sendiri tidak pernah mengetahui kalau ia akan menjadi seorang Wali Allah. Bahkan sang majikan kaget bukan kepalang mendengar pernyataan Mbah Hamid tentang masa depan sopir pribadinya tersebut.

Sejak kisah ini menyebar ke berbagai pelosok, maka satu persatu para orangtua mengirimkan anak-anaknya untuk belajar ilmu agama Islam kepada Muhsin yang akhirnya bergelar kiai.

Semula hanya lima murid, dan Kiai Muhsin mengajar agama bertempat di mushola dekat rumah majikan.

Baca Juga: Jin Bakal Selalu Menyertai Hidup Seseorang, Begini Penjelasan Ulama

Namun semakin lama kewalian Kiai Muhsin ini terdengar di berbagai daerah dan akhirnya makin banyak santri belajar kepadanya. Hingga berdirilah Pondok Pesantren Raudhatul Muhsinin al-Maqbul, di Bululawang, Malang, Jawa Timur.

Setahun kemudian santrinya mencapai 100 orang, dan lambat laun jumlah santrinya terus bertambah hingga saat ini jumlah santrinya mencapai sekitar 10.000 orang.

KH Muhsin Syafi'i nama lengkapngnya, menjadi seorang Wali Allah bermula dari seorang sopir yang selalu takut kepada Allah.

Di manapun dia berada, ia tidak pernah meninggalkan salat lima waktu dan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW. Wallahu A'lam Bisshawab.***

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: YouTube Paw Channel


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini