Baca Juga: 8 Manfaat Buah Dukuh untuk Tubuh, Ternyata Bisa Cegah Kanker hingga Penuaan Dini
Kita memang telah berupaya mengingatkan, dan itu adalah kewajiban bersama, namun apakah program pelestarian lingkungan seperti citarum harum, sudah mendapat perhatian penuh dari masyarakat?
Kesadaran tidak cukup untuk menolak bencana yang bisa datang kapan saja. Kita butuh aksi nyata, contoh kecilnya seperti tidak membuang sampah sembarangan.
Kita berkaca pada musibah banjir bandang yang melanda Puncak Bogor pada 19 januari lalu, kemudian banjir yang terjadi di Sukabakti, Kecamatan Naringgul.
Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian yang didapat cukup besar.
Tidak hanya menyebabkan banjir, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan tanah longsor, seperti yang terjadi di Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun beberapa hari yang lalu.
Baca Juga: Diskon Listrik PLN Dibatasi, Berikut Cara Mudah Cek Potongan Tarif Listrik PLN
Dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara, BPBD Cianjur, Jawa Barat, mencatat ratusan kepala keluarga di Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, masih bertahan di pengungsian.
Hujan tinggi dengan intensitas lama, rentan menyebabkan longsor, ditambah situasi tempat berada di dataran tinggi.
“Tidak hanya longsor, sejumlah rumah tercatat rusak akibat pergerakan tanah yang melanda Desa Gelarwangi. Longsor menyebabkan jalan utama desa tertutup dan sejumlah ruang kelas SMP Gelarpawitan ambruk, sehingga upaya evakuasi untuk membuka jalan masih dilakukan,” kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan.
Artikel Rekomendasi