Banjir dan Longsor Menjadi Bencana Menakutkan Bagi Cianjur, Ini Beberapa Penyebabnya

- 24 Januari 2021, 10:56 WIB
Longsor kembali terjadi di kecamatan Naringgul.
Longsor kembali terjadi di kecamatan Naringgul. /Cianjurpedia / Wawan S/

PR CIANJUR - Banyaknya sampah yang terserak di sungai dan selokan akan menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Hal itu disadari, tetapi mengapa masih banyak sampah yang terserak di sungai, khususnya di daerah Cianjur?

Sampah non organik yang sulit diurai, akan berdampak pada pencemaran air, sehingga ekosistem ikan terganggu.

Baca Juga: Pandemi Picu Bisnisnya Sepi, Koki di Praha Buat Kue Berbentuk Covid-19 untuk Tarik Pembeli

Kemungkinan besar masyarakat pun tidak dapat memanfaatkan air itu, karena kondisinya sudah tercemar dan dapat menimbulkan penyakit bila digunakan.

Bencana banjir tidak selalu diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi, tetapi kesadaran masyarakatlah yang harus dibangun.

Masyarakat harus peduli terhadap lingkungan, karena kondisinya sudah mengkhawatirkan.

Maka wajar ketika suatu daerah secara terus menerus digerus hujan, lalu menimbulkan banjir atau longsor karena tanah gundul.

Maka yang terlihat sesudahnya adalah sampah-sampah berserakan di sisi jalan.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Dukuh untuk Tubuh, Ternyata Bisa Cegah Kanker hingga Penuaan Dini

Kita memang telah berupaya mengingatkan, dan itu adalah kewajiban bersama, namun apakah program pelestarian lingkungan seperti citarum harum, sudah mendapat perhatian penuh dari masyarakat?

Kesadaran tidak cukup untuk menolak bencana yang bisa datang kapan saja. Kita butuh aksi nyata, contoh kecilnya seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Kita berkaca pada musibah banjir bandang yang melanda Puncak Bogor pada 19 januari lalu, kemudian banjir yang terjadi di Sukabakti, Kecamatan Naringgul.

Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian yang didapat cukup besar.

Tidak hanya menyebabkan banjir, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan tanah longsor, seperti yang terjadi di Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Diskon Listrik PLN Dibatasi, Berikut Cara Mudah Cek Potongan Tarif Listrik PLN

Dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara, BPBD Cianjur, Jawa Barat, mencatat ratusan kepala keluarga di Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, masih bertahan di pengungsian.

Hujan tinggi dengan intensitas lama, rentan menyebabkan longsor, ditambah situasi tempat berada di dataran tinggi.

“Tidak hanya longsor, sejumlah rumah tercatat rusak akibat pergerakan tanah yang melanda Desa Gelarwangi. Longsor menyebabkan jalan utama desa tertutup dan sejumlah ruang kelas SMP Gelarpawitan ambruk, sehingga upaya evakuasi untuk membuka jalan masih dilakukan,” kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan.

Longsor selain menyebabkan bangunan SMP ambruk, juga membuat jembatan gantung putus serta ratusan kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka terancam.

Baca Juga: Film Stand by Me Doraemon 2 Akhirnya Tayang di Indonesia, Nobita Menikahi Shizuka?

“Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung dua desa, Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akses warga menjadi terhambat,” kata Irfan Sopyan.

Dengan demikian longsor dan banjir masih menjadi bencana menakutkan bagi warga Cianjur.

Khususnya daerah Puncak, Cipanas Batulawang dan Cianjur Selatan, karena terdapat tebing-tebing curam, ditambah intensitas hujan yang tinggi dan ulah tangan manusia.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x