Dugaan Awal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Muncul, KNKT: Tidak Alami Ledakan Sebelum Membentur Air

12 Januari 2021, 19:53 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu, 9 Januari 2021. /Instagram/@sriwijayaair

 


PR CIANJUR – Dugaan awal dari penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak meledak sebelum membentur air laut.

Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 12 Januari 2021 menyebut berdasarkan pantauan dari Kapal Repubik Indonesia (KRI) Rigel, puing (wreckage) memiliki lebar 100 meter dengan panjang 300-400 meter.

“Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,” kata Soerjanto Tjahjono.

Baca Juga: RS Polri Kramat Jati Kembali Terima Kantong Jenazah, Polisi: Kami Telah Menerima 56 Kantong Jenazah

Proses investigasi yang dilakukan KNKT masih berlanjut.

Kegiatan mereka antara lain mengumpulkan data awak pesawat, dan wawancara pihak terkait sebelum dan sesudah terjadinya kecelakaan naas tersebut.

Diberitakan sebelumnya, hari Minggu, 10 Januari 2021 telah ditemukan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan antara pulau Laki dan pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masuk Hari Keempat, Basarnas: Pemantauan Udara Kita Perluas

TNI dan tim gabungan sedang merencanakan untuk mengangkat bagian besar pesawat menggunakan kapal yang dilengkapi alat pengerek atau crane.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, hingga berita ini dibuat tim SAR (Search and Rescue) gabungan hari ini kembali menemukan sejumlah puing dan bagian badan pesawat. Bagian ini nantinya akan diberikan kepada KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Tim Gabungan akan terus melakukan pencarian badan pesawat maupun bagian tubuh korban penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Khusus untuk korban, Basarnas akan menghentikan pencarian jika ada instruksi dari tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri.

Tim KNKT sendiri menggunakan Kapal Baruna Jaya IV sudah merapat ke KRI Rigel yang berada di titik pusat jatuh pesawat. 

Baca Juga: Longsor Cimanggung Sumedang, Tim SAR Kembali Temukan Tiga Jasad Korban

KNKT menggunakan tiga unit ping locater finder di kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler