Ahli Nyatakan Jangan Terlalu Banyak Berharap pada Vaksin Covid-19 yang Bergulir Desember 2020

27 Oktober 2020, 21:45 WIB
Ilustrasi vaksin. //pixabay

PR CIANJUR - Bulan Desember 2020 pemerintah Indonesia akan menggulirkan program vaksinasi massal Covid-19.

Hal ini dilakukan dengan cara memesan vaksin Sinovac buatan perusahaan asal Tiongkok bernama Cansino Biotech.

Namun tidak semua orang menerima positif dengan adanya program vaksinasi massal yang dilaksanakan oleh pemerintah ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Agar Siaga Hadapi La Nina: Potensi Bencana Akan Lebih Besar

Banyak pihak yang menyatakan bahwa program kesehatan yang dibuat pemerintah ini terlalu diburu-buru.

Setidaknya ini yang dikatakan oleh Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo.

Dia menyatakan bahwa masyarakat jangan terlalu bergantung kepada vaksin yang diberikan oleh pemerintah nantinya.

""Sekarang yang penting terutama masyarakat, tidak boleh punya ekspektasi yang terlalu tinggi. Toh nanti katakanlah semua vaksin ini oke.

Baca Juga: Wiku Adisasmito: Jangan Seperti yang Sudah Lewat, Libur Panjang Picu Peningkatan Kasus Covid-19

"Enggak bisa juga langsung disuntikkan dan manjur. Butuh waktu dan panjang," kata Windhu dalam keterangan resmi Unair, Senin 26 Oktober 2020.

Menurutnya masyarakat tak perlu gaduh menanggapi perihal vaksin Covid-19. Yang harus dilakukan masyarakat adalah tetap melakukan 3 M.

"Artinya sekarang enggak usah ribut soal vaksin. Serahkan ke BPOM. Tugas kita masyarakat 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) itu. Jangan sampai mengandalkan vaksin," kata Windhu.

Ia mengatakan, vaksinasi akan efektif bila telah disuntikkan ke 70 persen populasi. Saat ini, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 260 juta jiwa.

Dengan demikian, vaksin perlu disuntikkan ke 180 juta orang untuk menciptakan imunitas kawanan atau herd immunity.

Baca Juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin Beberkan Langkah Pemerintah Merger Tiga Bank Syariah

Jika belum disuntikkan secara merata ke 70 persen total populasi di Indonesia, penularan Covid-19 terus akan terjadi.

Windhu juga mengatakan, penyuntikan vaksin ke 180 juta penduduk Indonesia membutuhkan waktu yang lama.

Ia memperkirakan butuh waktu dua tahun untuk menyuntikkan vaksin ke 180 juta jiwa penduduk Indonesia.

Karena itu, masyarakat juga tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan pemerintah tetap harus melakukan pengetesan dan penelusuran kontak untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: Jawa Barat Butuh 36 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Pemerintah Siap Vaksinasi Masyarakat Secara Massal

"Masyarakat jangan keburu mikirkan vaksinasi ini. Karena ini nanti akan bertahap banget sampai dua tahunan agar semua orang 180 juta tervaksinasi semua," kata dia.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di Seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul :'Epidemiolog Unair Bilang, Jangan Terlalu Berharap pada Vaksin Covid-19'

Pemerintah telah mengamankan stok vaksin dari tiga perusahaan farmasi asal Cina yakni Sinovac, CanSino, dan Sinopharm, serta dari perusahaan farmasi asal Inggris yaitu AstraZeneca.

Seluruh kandidat vaksin dari keempat perusahaan tersebut masih menjalani uji klinis tahap ketiga. Saat ini kandidat vaksin dari Sinovac menjalani uji klinis di Bandung, Jawa Barat.***(Fandi Permana/Seputar Tangsel)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler