Airlangga Hartarto Terima Gelar Doktor Honoris Causa, Setelah Berhasil Pimpin Cabor Wushu

- 24 Desember 2020, 14:41 WIB
Potret Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan orasi ilmiah.
Potret Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan orasi ilmiah. / Hasil Tangkapan Layar dari Kanal Youtube Unnes/

PR CIANJUR - Pada Rabu, 23 Desember 2020 Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah.

Airlangga mendapatkan gelar kehormatan di bidang olahraga setelah dinilai mampu mengelola cabang olahraga (cabor) wushu.

Menko Airlangga dinilai mampu mengelola dengan manajemen tata kelola yang baik hingga menghasilkan banyak prestasi.

Baca Juga: Daftar Harta Kekayaan 6 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf

Dikutip Pikiran Rakyat Cianjur dalam orasi ilmiahnya yang ditayangkan pada kanal Youtube Unnes, Airlangga menyampaikan poin-poin penting.

Beberapa poin penting diungkapkan Airlangga yang menurutnya bisa membuat olahraga wushu yang bukan olahraga populer dibawah komandonya bisa meraih capaian yang cukup gemilang.

"PB Wushu Indonesia senantiasa memberikan perhatian yang seimbang terhadap atlet senior dan junior. Pembinaan atlet junior merupakan jaminan akan terwujudnya prestasi dunia yang berkesinambungan," kata Airlangga.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Festival Lentera Bunga Teratai Korea Selatan Jadi Warisan Budaya Takbenda Dunia

Disebutkan juga bahwa ada hal lain yang dikembangkan olehnya dalam mengelola di PB Wushu Indonesia. Salah satunya terkait penerapan gaya kepemimpinan yang dibutuhkan organisasi.

Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut selama ini dia lebih mengedepankan gaya humanis dalam memimpin PB Wushu Indonesia.

"Di organisasi olahraga, pemimpin yang mengembangkan gaya humanistik itu mampu menyeimbangkan peran anggota dan pemangku kepentingan guna memberikan umpan balik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya," ucap Airlangga Hartarto.

Selain itu, lanjut Airlangga, gaya humanis juga berperan penting untuk meningkatkan kualitas hubungan antar anggota dengan sistem memberi dan menerima 2 arah. Dimana anggota melakukan sesuatu untuk organisasi dan mendapatkan umpan balik yang sama.

Baca Juga: 3 Kali Tertunda karena Pandemi Covid-19, BWF Umumkan Thomas dan Uber Cup 2020 Digelar Oktober 2021

"Kepemimpin humanis juga turut memicu kekuatan emosional yang stabil sehingga memungkinkan mereka (pemimpin) untuk mendengarkan dan menampung semua sudut pandang yang bertentangan dan menyelesaikannya dengan cara objektif," tuturnya.

Airlangga menyebut organisasi yang mengedepankan pendekatan humanis bisa menghormati subjektifitas dalam bentuk penentuan martabat orang lain.

Ini dilakukan agar organisasi olahraga tidak kehilangan orang konsisten dalam membantu pencapaian olahraga.

"Karena ketika sebuah organisasi harus terus berganti (pucuk kepemimpinan) maka tentu berakibat pada penurunan kualitas organisasi itu sendiri. Kita perlu berbangga dengan prestasi atlet wushu selama 3 tahun terakhir ini," kata Airlangga.

Baca Juga: Kaleidoskop Festival Film 2020: dari Festival Film Busan hingga Festival Film Internasional Toronto

Sesuai catan Airlangga Hartarto, atlet wushu Indonesia banyak meraih prestasi di berbagai ajang Internasional.

Mulai dalam even Sea Games 2017, Asian Games 2018, hingga Sea Games 2019 yang selalu membanggakan kontingen Indonesia.

"Pembinaan terhadap atlet yang berjenjang berkesinambungan dengan program regenerasi dan tentunya peningkatan kualitas pelatih akan menjadi priotitas dalam upaya menumbuhkan prestasi wushu di masa yang akan datang," katanya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini